Ponsel lipat Samsung Galaxy Fold baru bisa dipesan pada 26 April mendatang di beberapa negara Eropa.
Kendati begitu, beberapa unit ternyata sudah sampai ke tangan pembeli, entah bagaimana caranya.
Tim XDA-Developers mencoba mewawancarai salah satu pengguna awal Galaxy Fold untuk mengetahui bagaimana pengalamannya menjajal ponsel inovatif tersebut. Menurut sang pengguna, Galaxy Fold kurang responsif.
Masih terasa keterlambatan transisi antara layar kecil ketika ponsel dalam keadaan terlipat, dengan layar besar ketika ponsel dalam keadaan terbuka.
Galaxy Fold, kata dia, membutuhkan waktu beberapa detik sebelum menyesuaikan tampilan gambar dengan ukuran dan rasio aspek yang tepat.
Hal ini tak sesuai dengan live-demo Samsung ketika meluncurkan ponsel tersebut di San Francisco, beberapa saat lalu.
Selain itu, Galaxy Fold cuma bisa ditutup dan dibuka sepenuhnya dengan lebar sudut 180 derajat. Pengguna tak bisa menekuk layarnya selebar 90 derajat jika ingin merasakan pengalaman serupa laptop.
Hal positif dari Galaxy Fold adalah performa yang dinilai cukup andal. Smartphone ini dibekali chip Snapdragon 855 dengan kecepatan yang lebih kurang sebanding dengan Exynos 9810 pada Galaxy S10+ sebagaimana dihimpun PhoneArena.
Selain itu, baterai juga disebut tak mengecewakan meski kapasitasnya cuma 4.380 mAh. Untuk ponsel dengan dua layar, kapasitas tersebut tak bisa dibilang besar.
Namun, soal baterai tentu sangat subjektif tergantung durasi dan intensitas pemakaian tiap orang.
Perlu dicatat, tak ada bukti kuat untuk menjamin kebenaran informasi dari sang pengguna awal. Ia tak ingin identitasnya diumbar, tak pula bersedia membagikan foto Galaxy Fold miliknya.
Sang pengguna awal ini hanya berharap pembaruan software untuk Galaxy Fold bisa meningkatkan kualitas pengalaman pemakaiannya di kemudian hari.