Find Us On Social Media :

Strategi Pemerintah Selesaikan Jalur MRT Jakarta yang "Fakir Sinyal"

By Adam Rizal, Selasa, 2 April 2019 | 16:00 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menilai bahwa jalur Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta merupakan common space atau ruang publik sehingga area tersebut jangan terlalu dikomersilkan.

Saat ini Kominfo melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) sedang memfasilitasi operator seluler dengan pihak MRT Jakarta terkait kendala pemasangan jaringan di jalur transportasi.

"Ada daerah-daerah yang compulsory (wajib) harusnya itu menjadi ruang publik. Jadi, tidak berbisnislah di situ. Tetapi, kalau ada cost harus di-cover, kalau misalkan biaya 100, ya bayar 100. Kalau di ruang publik, jangan 100 jadi 200, kan gitu," kata Rudiantara.

"Kalau luar di ruang publik dalam artian common space itu silahkan saja, namanya juga bisnis," lanjutnya.

Ditanya apakah area MRT ini termasuk ruang publik, Rudiantara tidak menegaskan secara langsung.

Menkominfo menjelaskan kalau area yang disebut ruang publik itu adalah apabila dibutuhkan adanya sinyal tak hanya soal faktor komersil, tetapi juga unsur keselamatannya.

"Kalau di luar, ya silahkan itu bisnis kompetisi operator dengan operator. Ini (ruang publik) yang harusnya tidak dikompetisikan, karena untuk safety misalkan. Jadi, jangan dicampur aduk antara kebutuhan masyarakat di common space berkaitan dengan non komersil," tuturnya.

Berbicara tarif pasang jaringan yang mahal dikabarkan jadi kendala utamanya, ia lantas mengutip pernyataan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) bahwa biaya tersebut mahal.

"Kalau ATSI bilang begitu (mahal). Makanya nanti dibicarakan. Kominfo fasilitasi lewat BRTI. Belum tahu kapan (titik temunya)," ungkapnya.

Sebagai informasi, sampai saat ini baru dua operator seluler yang menggelar jaringan di MRT Jakarta, yaitu Telkomsel dan Smarfren. Sedangkan, XL Axiata, Indosat Ooredoo, hingga Hutchison 3 Indonesia (Tri) masih dalam proses negosiasi.

Sementara itu, hingga MRT beroperasi resmi masyarakat baru bisa menggunakan layanan seluler dari Telkomsel dan Smartfren di sepanjang jalur MRT terutama yang berada di bawah tanah.

MRT Jakarta sendiri bersama mitranya, telah menyediakan antena in Building Solution (IBS) di 408 titik pada 13 lokasi yang dilalui moda tersebut sepanjang 15,6 km.

Ada juga antena repeater sepanjang rel yakni 24,9 km, ruang BTS sebanyak 8 dan backhaul ke fiber optik masing-masing calon penyewa. Kapasitas yang disediakan meliputi 74 sektor.