Find Us On Social Media :

Beraninya Keroyokan, Bos Huawei Sindir AS Pengecut dan Takut Bersaing

By Adam Rizal, Kamis, 4 April 2019 | 15:00 WIB

Usaha Dipersulit, Huawei Resmi Gugat Pemerintahan Trump

Pemblokiran Amerika Serikat (AS) terhadap segala jenis produk Huawei membuat vendor asal Tiongkok itu geram.

Salah satu petinggi Huawei, Guo Ping yang menjabat Deputy Chairman of the Board and Rotating Chairman juga ikut menyuarakan kekesalan terhadap AS.

Bahkan, Ping menuding AS tidak mampu bersaing sehingga harus menjelek-jelekan Huawei dengan tuduhan menjalankan aktivitas mata-mata untuk Tiongkok.

"Pemerintah AS punya tabiat pengecut. Mereka menjelekkan Huawei karena tidak mampu bersaing melawan kami," katanya di depan awak media dalan sebuah konferensi yang berlangsung di markas Huawei di Shenzen, Tiongkok.

AS telah memblokir seluruh produk teknologi bikinan Huawei negaranya. Mulai perangkat infrastruktur jaringan hingga ponsel terkini Huawei pun tak bisa masuk ke Negeri Paman Sam.

Pemerintah AS mencurigai Tiongkok menggunakan perangkat-perangkat bikinan Huawei untuk memata-matai negara lain. Huawei berulang kali menyanggah kecurigaan ini.

Huawei pun menggugat undang-undang yang ditandatangani Presiden Donald Trump, yang melarang beberapa institusi AS untuk membeli dan menggunakan produk Huawei. Huawei menyebut pelarangan tersebut tidaklah konstitusional.

Ping tak memungkiri bahwa pemblokiran Huawei di AS menimbulkan masalah di beberapa hal. Namun, bagi konsumen, menurut Ping, seharusnya mereka sendiri yang akan menentukan, apakah akan menggunakan produk Huawei atau tidak.

"Negara-negara yang bekerja sama dengan Huawei akan mendulang keuntungan di era ekonomi digital yang akan datang," sebut Ping seperti dikutip CNBC.

Kendati demikian, masih banyak ahli yang meragukan keamanan peralatan Huawei. Hal ini lantaran hukum di Tiongkok yang mengharuskan perusahaan domestik memberikan data intelijen ke pemerintah jika diminta oleh Beijing.

Tekanan AS

AS pun meminta para sekutunya untuk menghentikan kerjasama dengan Huawei terkait permasalahan keamanan. Jepang, Australia dan Selandia Baru menuruti permintaan AS dengan mengusir bisnis Huawei dari negaranya.

Baru-baru ini, Inggris mengungkap adanya risiko kemanan dari software Huawei terhadap perangkat jaringan, tapi belum melakukan blokir terhadap perusahaan China tersebut.

Jerman dan Italia sejauh ini juga tidak melarang penggunaan perangkat Huawei.