Salah satu fitur yang diandalkan Huawei P30 Pro adalah kemampuan zoom 5x yang bersifat hybrid. Fitur ini didapatkan dari zoom 5x kamera telephoto beresolusi 8 megapiksel.
Kamera tersebut memiliki jangkauan focal length 125mm ekuivalen full-frame (f/3.4) dan Optical Image Stabilization (OIS) untuk menangkap obyek foto dari jarak jauh.
Huawei juga menyediakan zoom secara digital hingga 50x dengan bantuan algoritma.
Namun ternyata, hasil perbesaran ini kurang memuaskan bagi Leica. Dr. Florian Weiler selaku Project Manager Optical Design Leica Camera AG mengaku belum puas dengan hasil detail yang ditangkap dari hasil perbesaran gambar.
"Kami sebenarnya belum 100 persen puas dengan hasil detailnya. Jika anda memperbesar gambar secara maksimal masih banyak detail yang hilang. Tapi kami bekerja keras untuk mencapai hasil maksimal," ujar Weiler.
Tak hanya fitur zoom, Weilar juga menyebut masih ada beberapa fitur lain yang ingin ditingkatkan untuk memberikan pengalaman fotografi mobile ke konsumen lebih baik.
Misalnya saja fitur low light, memaksimalkan ketajaman gambar, pemotretan makro dan lain sebagainya.
"Kami melihat masih banyak ruang yang bisa ditingkatkan untuk fitur tersebut. Khususnya untuk detail, kami selalu punya isu dan tantangan tentang sensor kecil," ujar Weilar dalam sesi diskusi bersama Huawei di markas Leica, di Wetzlar, Jerman.
Peningkatan kualitas gambar, menurut Weiler, juga membutuhkan algoritma yang lebih banyak di dalamnya. Dalam kolaborasinya bersama Huawei, Leica lebih banyak terlibat di sektor desain sistem kamera.
Sementara bidang algoritma dan software, lebih banyak dieksekusi oleh Huawei. Huawei sendiri telah bekerja sama dengan Leica sejak tahun 2013. Debut duet dua vendor tersebut adalah lahirnya Huawei P9 tahun 2016 silam.
Tak hanya di seri "P", sentuhan Leica juga tersemat di seri "Mate" Huawei. Baik Leica dan Huawei sesumbar akan terus memberikan pengalaman fotografi mobile yang lebih baik ke pengguna melalui kolaborasi mereka.