Salah satu sumber pendapatan Samsung Elektronik dari penjualan chip atau memori akan mengering pada kuartal pertama tahun ini.
Samsung Elektronik memprediksi akan mengalami penurunan laba hingga 60 persen pada kuartal pertama 2019 dibandingkan tahun lalu.
Samsung Elektronik melaporkan laba operasional yang berakhir pada bulan Maret tercatat berjumlah USD5,5 miliar atau sekitar Rp77,8 triliun, angka itu menurun dari angka 15,64 triliun won Korea atau sekitar Rp195,2 triliun pada kuartal pertama 2018.
Saham Samsung juga turun tipis 0,11 persen karena para investor sudah memperkirakan penurunan laba perseroan untuk periode Januari - Maret.
Komponen memori Samsung itu digunakan untuk ponsel dan server perusahaan. Samsung baru akan merilis pendapatan penuh untuk kuartal pertama akhir April 2019.
Penyebab Lesu?
Salah satu penyebab penjualan memori Samsung kurang laku adalah perlambatan daya beli perusahaan pusat data untuk membeli cip memori.
Para ahli mengatakan hal ini tak hanya berdampak pada Samsung tapi juga berdampak pada seluruh perusahaan yang bergerak dalam sektor semikonduktor.
Pengamat CLSA, Sanjeev Rana mengatakan Samsung akan mengalami peningkatan pendapatan dalam beberapa bulan ke depan.
"Saya pikir penurunan pendapatan ini akan berlanjut untuk saat ini, terutama di sisi memori. Kami berharap 2Q (kuartal kedua) menjadi palung laba untuk pendapatan memori untuk perusahaan seperti Samsung dan (SK) Hynix," ujar Sanjeev seperti dikutip CNBC.
Pada Januari, Samsung juga mengumumkan penurunan laba operasi pada kuartal keempat 2018 sebesar 28 persen.
Samsung diperkirakan juga akan mengalami penurunan pendapatan hingga 14,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Samsung melaporkan kemungkinan pendapatan sebesar 52 triliun won Korea atau sekitar Rp649 triliun pada kuartal pertama 2019.