ShopBack memperoleh suntikan dana segar dari EV Growth, Rakuten, dan EDBI sebesar hampir Rp650 miliar. Dengan pendanaan ini, ShopBack akan memfokuskan upayanya pada pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Dengan dana sebesar US$45 juta atau setara dengan Rp643,5 miliar (nilai tukar Rp 14,300/USD), pendanaan total yang diperoleh one-stop platform untuk cashback rewards dan kurator promo ini menjadi US$83 juta atau setara dengan Rp1,18 triliun.
ShopBack akan menggunakan dana tersebut untuk menyederhanakan pengalaman belanja pengguna; memperluas kemampuan analisis data untuk memberikan insight kepada bisnis maupun personal pengguna; dan mempercepat pertumbuhan bisnis ShopBack di pasar-pasar utama.
Untuk pendanaan terbaru ini, Shopback masih akan fokus pada pengembangan fitur penemuan dan pemberian cashback rewards untuk meningkatkan pengalaman belanja masyarakat, baik secara online dan offline, di kawasan Asia Pasifik.
Bersamaan dengan pendanaan ini, Amit Patel CEO Ebates, Inc., perusahaan dari Rakuten, dan Wilson Cuaca, Managing Partner of EV Growth, akan bergabung menjadi jajaran Dewan Direksi ShopBack.
“Pertumbuhan pengguna yang sangat cepat, merupakan bukti kuat terhadap nilai yang kami berikan kepada mitra dagang serta pengguna di seluruh kawasan Asia Pasifik. Kami sangat bersemangat memberikan manfaat lebih saat belanja kepada pengguna, sekaligus membantu mereka dalam menghemat uang dan waktu. Kami juga sangat senang dapat bekerja dengan tim yang handal, yang terdiri dari lebih dari 200 karyawan serta investor global, untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi belanja yang cerdas, lebih cepat dan lebih baik,” ujar Yolanda Margaretha, Head of Business Development, ShopBack Indonesia
Selain memberikan reward cashback kepada pengguna yang melakukan pembelanjaan online di platform ShopBack, Shopback juga telah menciptakan fitur-fitur baru guna meningkatkan pengalaman belanja pengguna. Pada 2018, ShopBack mengalami pertumbuhan order dan penjualan sebesar 250% year-on-year.
ShopBack juga mencatat lebih dari 2,5 juta transaksi per bulan oleh lebih dari tujuh juta pengguna di tujuh negara kawasan Asia Pasifik, dengan nilai penjualan hampir mendekati US$1 juta atau Rp 143 miliar untuk lebih 2000 mitra dagang baik di ranah online maupun offline.
Pada tahun yang sama, ShopBack juga menjajaki pasar Australia, sebagai pasar pertama di luar kawasan Asia. Selain itu, ShopBack juga membuka pusat penelitian dan pengembangan di Vietnam dan Taiwan yang mampu mendorong peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah talenta di bidang teknik, data, dan produk manajemen.