Indonesia memiliki potensi yang besar di industri game, menyusul lahirnya talenta berbakat di ajang e-Sport.
Selain itu, ajang e-Sport juga mampu mendorong ekonomi kreatif di Indonesia.
Isu e-Sport pun menjadi perbincangan hangat dalam sesi tanya jawab Debat Pilpres 2019 yang berlangsung semalam di Hotel Sultan, Jakarta.
Calon Presiden 01 Jokowi berjanji akan merangkul kalangan gamer di Indonesia karena industri game menawarkan peluang dan kontribusi besar untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada 2017, perputaran industri game mencapai Rp11-12 triliun dan tumbuh 30-35 persen pertahunnya.
Jokowi juga melihat bujet iklan kini sudah sudah mulai bergeser ke digital termasuk industri game. Karena itu, pemerintah harus merespon dengan cepat dan menghadirkan regulasi-regulasi yang baik.
"Ini adalah sebuah profesi yang anak-anak senang yaitu gamer. Pemerintah siap mendukung mereka dengan membangun infrastruktur digital, akses broadband dengan kecepatan tinggi, Palapa Ring, hingga 4G," ujar Jokowi.
Jika nantinya terpilih kembali, Jokowi akan membuat tempat latihan sehingga para gamer lokal bisa menjadi pemain profesional dunia.
Gamer Berakhlak
Hal senada diutarakan Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Uno yang mengakui bahwa industri e-sport memang sedang berkembang dengan pesat, mengikuti perkembangan ekonomi digital.
"E-sport merupakan salah satu sektor yang sangat berkembang seiring dengan perkembangan digital ekonomi dan banyak sekali peminatnya, Mobile Legend salah satunya," kata Sandi.
Sandi pun mengatakan berharap nantinya Indonesia bisa mencetak juara e-sport, namun bukan sembarang juara, melainkan juga memiliki akhlakul karimah (akhlak yang mulia).
"Dan kami akan memfasilitasi pemerintah bekerja sama dengan Rumah Siap Kerja untuk anak muda yang kami luncurkan kemarin, kita akan buat event-event pelatihan agar kita juga punya juara-juara dunia," ucapnya.
"Tapi jangan sampai e-sport itu mempengaruhi tentunya generasi muda kita ke depannya, tidak memiliki akhlakul yang karimah," papar Sandi.