Find Us On Social Media :

Hobi Nge-Net dengan Wi-Fi Gratisan Saat Berwisata? Ini Lho, Bahayanya

By Indah PM, Selasa, 16 April 2019 | 10:00 WIB

Pakai WiFi Gratisan Rentan Dibobol Hacker, Ini Tips Pencegahannya

Kebutuhan akan internet saat ini semakin tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan berwisata, baik dalam maupun luar negeri. Internet sangat kita butuhkan sesederhana dalam mencari alamat hotel yang ditinggali serta jalur transportasi yang akan kita lalui menuju tempat wisata.

Ketergantungan dengan internet saat di luar negeri terkadang membuat para pelancong sebarang menghubungkan perangkat pribadi mereka ke jaringan publik yang muncul pada koneksi W-Fi-nya.

Namun banyak yang belum sadar sepenuhnya ada bahaya yang dapat ditimbulkan jika kita terhubung dengan Wi-Fi publik.

Untuk memenuhi kebutuhan terhubung dengan internet ini, terutama di luar negeri yang tidak kita kenali jaringan internetnya, membuat kita terkadang kurang berhati-hati terhadap kejahatan siber yang mengancam.

Menurut Norton LifeLock Cyber Safety Insights Report 2018, di 16 negara, lebih dari satu miliar orang dewasa telah menjadi korban kejahatan dunia maya, 800 juta pada tahun lalu. Ironisnya hampir 2 dari 3 (64%) percaya bahwa mereka kemungkinan akan mengalami kejahatan dunia maya di tahun berikutnya.

Para pelancong dapat menjadi korban dari kejahatan siber jika tersambung dengan Wi-Fi publik atau lebih dikenal dengan Wi-Fi gratisan. JavaMifi merangkum beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Wi-Fi publik selama di luar negeri, diantaranya adalah:

 1. Pencurian IdentitasSalah satu cara hacker untuk mencuri data adalah dengan menjadi penyedia Wi-Fi palsu. Apabila ada device yang terkoneksi dengan Wi-Fi tersebut, maka dapat dipastikan segala aktivitas browsing bisa dilihat oleh hacker. Dan jika kita terhubung ke hotspot palsu, seluruh akses yang kita lakukan akan selalu melewati si hacker, dan seluruh traffic kita di transfer dan aktivitas kita dapat terlacak secara teknis. Si hacker pun akan memiliki data-data privasi kita dan keamanan data-data pribadi akan terancam digunakan untuk hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2. Virus yang MenyebarBahaya ketika menggunakan Wi-Fi publik selanjutnya adalah mudah terinfeksi virus atau malware. Malware paling mudah menyebar melalui koneksi Wi-Fi yang minim fitur keamanannya. Virus ini dapat mencuri file penting yang terdapat di dalam perangkat. Selain itu ada pula Ransomware, yaitu sejenis malware yang mampu mengambil alih kendali atas sebuah komputer dan mencegah penggunanya untuk mengakses data hingga tebusan dibayar.

3.     Pembajakan Media SosialDengan menggunakan Wi-Fi publik, para hacker bisa memindai dan memindahkan data (nama akun, password, nomor kartu kredit) dari perangkat pengguna ke perangkat para hacker. Selain sangat berbahaya, hacker dapat menggunakan akun media sosial sebagai akses masuk ke situs-situs lain yang memanfaatkan login menggunakan akun media sosial pengguna untuk masuk dan mencuri data pribadi lainnya. Hacker juga dapat menipu orang-orang terdekat dengan mengaku sebagai kita.

Melihat banyaknya serangan siber yang dapat ditimbulkan dengan tersambung pada wifi publik terutama saat di luar negeri, maka penting bagi para pelancong mulai menggunakan travel wifi yang aman dan terpercaya.

JavaMifi adalah solusi bebas serangan siber saat travelling. Tidak hanya melindungi para pengguna dari serangan siber, JavaMifi juga memberikan layanan VPN terintegrasi di setiap modemnya untuk memastikan para pengguna dapat ‘berselancar’ dengan aman dan nyaman tanpa batas.

Founder JavaMifi, Suhartanto Raharjo mengungkapkan bahwa kejahatan siber ini dapat membawa kerugian pada mereka yang belum memahami bahayanya.

"Jika jenis kejahatan ini menimpa kita saat sedang di luar negeri, akan membuat pihak berwenang sulit dalam melacak pelakunya. Internet memang membawa kemudahan yang praktis tetapi masyarakat ada baiknya memerlukan pengetahuan dan sikap bijak dalam menggunakan Wi-Fi publik agar dapat meminimalisir efek negatif yang ditimbulkan," tukas Suhartanto.