Find Us On Social Media :

Dual-G Cloud VR Initiative, Proyek Terbaru Huawei di Bidang VR

By Rafki Fachrizal, Jumat, 19 April 2019 | 22:12 WIB

Penjelasan mengenai Dual-G Cloud VR Initiative dalam diskusi paralel di acara Global Analyst Summit di Shenzen, China.

Pesatnya perkembangan pasar global untuk teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) telah menjadi salah satu kekuatan pendorong di sektor TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Menurut perkiraan IDC, pada tahun 2019 ini pasar global untuk teknologi VR dan AR akan melampaui hingga $20,4 miliar, dan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif akan tetap berada di 69,6% dalam tiga tahun ke depan.

Untuk semakin mengembangkan bisnisnya di ranah VR, dalam acara Global Analyst Summit 2019, Huawei bersama dengan para mitranya di bisnis VR OpenLab resmi memperkenalkan proyek terbaru mereka yaitu Dual-G Cloud VR Initiative.

Bertujuan untuk membantu mengembangkan dan menciptakan ekosistem di sektor Cloud VR, dalam proyek ini deretan mitra yang turut serta yaitu Nvidia, BOE, Cyber ​​Cloud, Letin VR, Skyworth VR, Pico, DPVR, iQIY, dan Growlib.

Dalam proyek ini, laboratorium Huawei iLab dan X Labs akan digunakan sebagai pusat pengembangan dengan bekerja sama dengan para penyedia konten, platform dan terminal, serta dengan pemasok prosesor dan layar.

Nantinya, akan memungkinkan semua pihak yang terlibat tersebut untuk membuat solusi komersial berdasarkan Gigaband dan 5G Cloud VR dan juga mewujudkan peluang di bidang broadband rumah berbasis gigabit dan 5G.

Richard Jin, Presiden Jalur Transmisi dan Akses Produk Huawei, mengatakan, “Berkat upaya bersama para mitra industri dan operator telekomunikasi di seluruh dunia yang bertujuan mempromosikan pengembangan Cloud VR, kini teknologi ini telah bermetamorfosis dari konsep menjadi aplikasi bisnis yang nyata.”

Lebih lanjut, Richard juga menjelaskan bahwa Huawei dan para mitra OpenLab VR tersebut akan bekerja secara kolaboratif pada skenario bisnis Cloud VR di tiga bidang, yaitu B2B (Business to Business), B2H (Business to Human), dan B2C (Business to Consumer).

Di segmen perusahaan B2B, fokus utama akan ditujukann pada pengembangan komersial di industri vertikal seperti bioskop, pendidikan dan perawatan kesehatan, dengan tujuan melakukan transformasi digital perusahaan di industri tersebut melalui teknologi realitas virtual.

Di segmen B2H, dengan mempertimbangkan skala ekonomi IPTV, fokusnya akan pada skenario penggunaan interaktif seperti pendidikan, teater rumah dan penyiaran via internet. Sedangkan di segmen B2C, dengan mempertimbangkan jaringan 5G, fokusnya akan pada skenario interaksi ringan, seperti penggunaan pada jejaring sosial misalnya.

"Sebagai bagian penting dari rantai industri di proyek ini, Huawei akan mematuhi konsep 'Huawei Inside', di mana sepenuhnya memanfaatkan kapabilitas platform yaitu "konektivitas + intelijen + cloud ", untuk memberikan dukungan kemampuan dasar, dan bekerja dengan mitra untuk membangun solusi bisnis komersial berdasarkan Gigaband dan 5G Cloud VR untuk mempromosikan industri Cloud VR," pungkas Richard.