Find Us On Social Media :

Lebih Dari 50 Juta Ancaman Web Serang Pengguna Internet Indonesia

By Liana Threestayanti, Senin, 22 April 2019 | 13:10 WIB

Lebih dari 50 juta ancaman web menyerang pengguna internet Indonesia di tahun 2018.

Lebih dari 50 juta ancaman web menyerang pengguna internet di Indonesia sepanjang tahun 2018 lalu.

Secara keseluruhan, produk Kaspersky Lab mendeteksi setidaknya 50,025,386 ancaman dalam jaringan (daring/online) pada komputer pengguna Kaspersky Security Network di Indonesia. Padahal tahun 2017, jumlah ancaman yang terdeteksi hanya mencapai sekitar 14 juta ancaman. Artinya terdapat peningkatan ancaman sebesar 240%.

Fakta ini akhirnya menempatkan Indonesia di peringkat ke-20 sebagai negara dengan serangan daring terbanyak di tahun 2018, di mana 38.80% pengguna hampir terinfeksi dari jenis ancaman tersebut. Mayoritas (77.12%) ancaman web pada dua tahun terakhir terdeteksi pada pengguna pribadi, sementara 22.88% dari pengguna bisnis.

“Peningkatan ancaman online di antara 2017 dan 2018 bisa dikatakan sebagai tren global, di mana faktor potensialnya bisa bermacam-macam mulai dari ancaman mobile, banking trojan, penambang koin, adware, dan riskware,” ujar Suguru Ishimaru, Peneliti Keamanan di Kaspersky Lab, Jepang.

Ancaman berbasis web adalah program malware yang dapat menargetkan seseorang saat menggunakan internet. Ancaman berbasis peramban (browser) ini termasuk program perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menginfeksi komputer korban.

Ancaman web ini juga dapat dipicu oleh kode berbahaya yang tak disengaja diunduh oleh perangkat komputer atau mobile seseorang, yang kemudian membuka kesempatan untuk terjadinya serangan siber. Infeksi ini juga dapat dilakukan melalui rekayasa sosial (social engineering) yang melibatkan pengguna untuk mengunduh sebuah program yang terlihat sah, namun nyatanya bertujuan menginfeksi komputer.

Dalam hal ancaman lokal maupun infeksi melalui perangkat yang dapat dilepas (removable device), Indonesia mencatat ada sebanyak 111,522,644 insiden di tahun 2018. Sementara di tahun 2017, jumlah insiden yang terjadi mencapai 111,617,104. Terdapat penurunan sekitar 100.000 insiden. Indonesia kini berada di peringkat ke-55 dengan  63.80% pengguna terinfeksi ancaman jenis ini. Artinya, posisi Indonesia melorot dari peringkat ke-35 di tahun 2017.

“Walaupun Indonesia adalah negara kedua dengan infeksi lokal terbanyak di Asia Tenggara, kami masih melihat penurunan ancaman lokal ini sebagai pertanda baik bagi masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa mungkin kewaspadaan akan perangkat yang dapat dilepas seperti flash disk dan drive kini tumbuh semakin baik. Namun, kebiasaan online masih merupakan bidang yang perlu banyak perbaikan,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager Asia Tenggara, Kaspersky Lab.

“Internet dapat digambarkan sebagai pedang bermata dua. Ini adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat tetapi juga merupakan sumber risiko yang semakin meningkat. Orang Indonesia dikenal sebagai salah satu pengguna media sosial dan internet paling aktif di seluruh dunia. Ketika kita menjadi lebih tergantung pada manfaat dari World Wide Web, semoga kita menjadi lebih sadar dengan bahaya dan risiko juga,” Yeo menambahkan.

Untuk membentengi diri Anda dari ancaman lokal dan online, Kaspersky Lab merekomendasikan langkah-langkah efektif berikut: