BlackBerry sudah move-on dari penutupan layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM) dan penjualan ponsel BlackBerry yang meredup.
Kini BlackBerry mulai fokus mengembangkan dan berjualan software keamanan daripada hardware.
"Terima kasih kerena menggunakan sebuah BlackBerry, tapi kami sudah move on," kata Chief Technology Officer BlackBerry Charles Eagan seperti dikutip eWeek.
Charles menjelaskan BlackBerry sekarang adalah perusahaan software sekuriti dan bukan lagi pabrikan ponsel seperti masa lalu.
"BlackBerry dulu dan sekarang sangat berbeda. Saya berharap orang-orang akan lebih mempelajari soal arah baru kami," ujarnya.
BlackBerry berambisi menjadi pemain global keamanan siber dan terus meningkatkan aset perusahaannya.
Baru-baru ini, BlackBerry mengakuisisi perusahaan teknologi endpoint detection and response (EDR) Cylance senilai USD1,4 miliar pada akhir tahun lalu.
Cylance hanya satu dari berbagai teknologi keamanan siber yang dimiliki BlackBerry. "Kami mungkin memiliki 50 elemen berbeda dalam portofolio sekuriti kami," ujar Eagan.
Salah satunya kapabilitas mobile device management (MDM) melalui akuisisi Good Technology senilai USD 425 juta pada tahun 2015.
Selain Cylance, BlackBerry telah mengakuisisi QNX Techologies untuk meyediakan sistem operasi aman yang luas digunakan di industri otomotif. Ada pun Certicom merupakan aset sekuriti BlackBerry lainnya yang menyediakan kriptografi.
Ponsel BlackBerry memang masih ada, tapi bukan buatan BlackBerry melainkan pihak ketiga dengan sistem lisensi.
Tamatnya, BlackBerry Messenger pun bisa dibilang benar-benar mengakhiri era mereka sebagai vendor smartphone terkemuka.
Baca Juga : BBM Tamat, BlackBerry Kenalkan BBM Enterprise yang Super Aman