Find Us On Social Media :

Solusi Kamera Huawei Berhasil Sabet Gelar Produk Baru Terinovatif

By Liana Threestayanti, Selasa, 23 April 2019 | 18:30 WIB

Solusi Software-Defined Camera (SDC) Huawei baru-baru ini menyabet penghargaan “2019 Global Video Surveillance Camera New Product Innovation Award” dari Frost & Sullivan.

Penghargaan ini diberikan karena keberhasilan Huawei menyajikan surveillance camera yang inovatif dan kontribusi Huawei di industri intelligent security. Inovatif karena fitur software-defined pada solusi ini memungkinkan sebuah kamera menghadirkan kemampuan yang lebih baik dan dapat berevolusi sesuai kebutuhan pelanggan dan industri. SDC adalah sistem kamera pertama di industri yang memiliki kemampuan open-ended, dan memisahkan (decoupling) antara software dan hardware.

Diperkenalkan tahun lalu, SDC membekal tiga fitur utama: on-demand customization, kecerdasan berlapis (layered intelligence), dan evolusi berkesinambungan (continuous evolution). Ada tiga komponen inti di dalamnya: SDC OS, SDC Studio, dan SDC Controller.

SDC OS adalah sistem operasi universal yang memberikan fleksibilitas pada software dan algoritma ketika sumberdaya dialokasikan dan algoritma di-deploy. Sedangkan SDC Studio menjadi tempat di mana pengembangan integrasi dilakukan agar tingkat keterbukaan sistem makin baik dan integrasi algoritma dan aplikasi dari mitra dapat dilakukan dengan cepat.

SDC Controller merupakan sistem pengelolaan Operations & Management (O&M) yang memvisualisasikan jaringan, algoritma, dan O&M dari perangkat. Controller ini juga memastikan layanan video tetap berjalan meski sedang dalam proses rollout algoritma. Sistem O&M akan memastikan algoritma dapat diulang (repeatable), perangkat dapat terdeteksi, jaringan dapat dikelola. SDC juga dibekali chip AI yang memiliki kemampuan komputasi untuk membuat kamera makin cerdas, fleksibel, terbuka (open), dan efisien.

"Ekosistem SDC Huawei berbeda dari kebanyakan solusi yang saat ini dipakai di mana untuk memperbarui sistemnya harus dilakukan secara offline. Kamera yang harus offline dulu untuk pembaruan akan menambah latency pada proses. Sementara kamera cerdas Huawei bersifat self-aware dan dapat beradaptasi dengan scenario-skenario, misalnya perubahan kondisi lingkungan atau perubahan gerak tubuh,” jelas Mukul Krishna, Global Head of the Digital Media Practice at Frost & Sullivan.

Mukul Krishna menilai kemampuan software-defined ini akan membuat ekosistem kamera Huawei berorientasi masa depan dan mengurangi TCO secara signifikan, karena satu sistem kamera dapat diterapkan untuk berbagai kebutuhan.