Grab meluncurkan dua fitur keamanan baru berupa verifikasi akun penumpang melalui foto selfie, dalam sebuah acara di Jakarta.
Fitur ini telah diuji coba sejak bulan Januari 2019 hingga Maret 2019 kepada setidaknya 50 persen pengguna Grab.
Selama masa uji coba yang berlangsung lebih kurang tiga bulan itu, perusahaan ride-hailing asuhan Anthony Tan ini mengklaim bahwa kasus kejahatan yang melibatkan pengemudi maupun penumpang menurun sekitar 45 persen.
"Apapun kami lakukan untuk menurunkan (angka) kejahatan-kejahatan yang terjadi di platform kami, baik terhadap pengemudi maupun penumpang," ujar Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal berapa persisnya jumlah kasus kejahatan yang melibatkan penumpang atau pengendara Grab, baik dalam masa uji coba maupun sebelum kemunculan fitur verifikasi via selfie.
Bela diri untuk driver perempuan Selain meluncurkan fitur keamanan baru, Grab juga menggandeng Komnas Perempuan terkait pencegahan tindakan kejahatan, khususnya kekerasan seksual.
Sejak awal kerja sama dengan Grab pada bulan November 2018 lalu, Komnas Perempuan turut berkontribusi untuk membantu mengembangkan praktik terbaik dalam menangani dan mencegah kekerasan seksual di platform Grab.
Komnas Perempuan juga ikut membekali mitra pengemudi Grab tentang pedoman anti kekerasan perempuan.
Jika ada kekerasan atau pelecehan seksual terhadap perempuan di platform Grab, maka Komnas Perempuan akan lkut serta dalam penanganan kasus tersebut.
Dalam rangka momen Hari Kartini, Grab juga mengadakan pelatihan bela diri bagi 100 mitra pengemudi perempuan di Jabodetabek untuk membekali mereka dengan kemampuan bela diri dasar.
Hal tersebut dilakukan demi mendorong mitra pengemudi perempuan agar lebih berani dan hidup tanpa rasa takut.
Pelatihan bela diri ini dipimpin oleh Bungsu Widowati, selaku Area Head of Sales GrabFood Sulawesi & Kalimantan sekaligus Pelatih Taekwondo, dan juga Prisia Nasution, Aktris dan Atlet Pencak Silat.