Grab memiliki rencana untuk membuat suatu sistem yang"menjodohkan" penumpang perempuan dengan mitra pengemudi Grab perempuan. Sistem ini rencananya bakal diterapkan Grab mulai kuartal II-2019.
Hal itu disampaikan oleh Neneng Goenadi selaku Managing Director Grab Indonesia, dalam acara jumpa media di Jakarta.
"Jadi, sebisa mungkin kami (akan) menghubungkan driver perempuan kalo misalnya ada penumpang perempuan, kalau ada suplainya (mitra pengemudi perempuan)," ujar Neneng.
Sistem ini sendiri diboyong Grab demi mengurangi pelaku kejahatan seksual terhadap perempuan yang bisa terjadi di manapun, tak terkecuali di platform Grab.
Neneng menambahkan, pencocokan antara pengemudi dan penumpang dari jenis kelamin ini sejatinya memang akan dilakukan secara sistem.
Artinya, penumpang tidak bisa memilih pengemudinya atau pun sebaliknya. Perlu dicatat, sistem ini sangat bergantung kepada ketersediaan pengemudi perempuan yang berada di sekitar area titik penjemputan pengguna.
Misalnya, jika penumpang perempuan berada di wilayah Jakarta Utara, sementara pengemudi perempuan hanya ada di Jakarta Selatan, maka ia tidak akan mendapatkan pengemudi perempuan.
Penumpang tersebut kemudian akan mendapatkan pengemudi yang terdekat di sekitar titik penjemputannya, yang belum tentu adalah perempuan.
Terkait ketersediaan pengemudi perempuan, Neneng menyebut mitra pengemudi Grab yang berjenis kelamin perempuan saat ini sudah lebih dari 1.000 pengemudi.