Mekari sebagai penyedia platform bisnis berbasis cloud menyelenggarakan Mekari Conference, yakni konferensi untuk UKM pada akhir April ini.
Bertemakan “Powering Indonesia SMEs with Technology”, acara yang didukung penuh oleh Bank Mandiri dan XL Axiata ini bertujuan untuk mendorong adopsi teknologi digital bagi UKM di Indonesia. Langkah ini tak lain sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia di masa yang akan datang.
Pasalnya, berdasarkan data dari CISCO APAC SMB Digital Maturity Index tahun 2019, Indonesia menjadi negara yang masih menduduki peringkat dua terakhir dari 14 negara Asia Pasifik terkait kesiapannya dalam transformasi digital.
Padahal menurut riset yang dilakukan oleh McKinsey, adopsi teknologi dapat mendorong pertumbuhan UKM hingga dua kali lipat. Adapun, sektor usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia memang memegang peranan penting pada perekonomian negara.
Menurut Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dalam lima tahun terakhir ini saja, kontribusi sektor usaha UMKM terhadap produk domestik bruto meningkat menjadi 60,34% dari jumlah sebelumnya yaitu sekitar 57,84%.
Pelaku UKM pun harus tanggap dalam menghadapi perubahan tren yang sangat cepat, tidak hanya di perubahan tren pasar namun juga perkembangan teknologi.
Adopsi teknologi digital yang maksimum diyakini dapat mendorong UKM untuk berinovasi dalam menghadirkan produk dan servis baru hingga peningkatan produtivitas proses bisnis. Hal ini tentunya menjadikan transformasi digital pada bisnis UKM semakin krusial dan patut untuk diperhatikan. Terlebih lagi pesatnya perkembangan teknologi ini telah mengubah perilaku masyarakat yang semakin mengarah ke digitalisasi.
Menanggapi hal tersebut, Suwandi Soh, CEO dari Mekari, menyampaikan bahwa pihaknya percaya bahwa setiap bisnis UKM memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk tumbuh. Namun, di era digital saat ini maupun masa depan, literasi dan tingkat adopsi teknologi yang akan menjadi penentu seberapa jauh bisnis dapat melangkah.
Hanya saja, Suwandi menambahkan, hasil studi menunjukkan UKM Indonesia masih relatif tertinggal dan belum siap untuk go digital. "Karena itu, kami berusaha menyuarakan pentingnya memulai transformasi digital, karena melihat bahwa pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing UKM Indonesia," tutur Suwandi.
Dalam mewujudkan transformasi digital, konektivitas menjadi salah satu aspek yang paling berpengaruh. Saat ini, pengguna internet di Indonesia sudah menembus angka sekitar 150 juta atau sekitar 56% dari jumlah penduduk total.
Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya berkisar 147 juta. Kabar baiknya angka ini terus menunjukkan pertumbuhan yang positif setiap tahunnya.