Find Us On Social Media :

Ingin Lebih Mandiri, Apple Kurangi Pengeluaran di Amazon Web Services

By Wisnu Nugroho, Minggu, 28 April 2019 | 14:00 WIB

Untuk menyediakan layanan iCloud, Apple sebenarnya menggunakan layanan AWS

Jika Anda pengguna layanan iCloud dari Apple, berarti Anda sebenarnya juga pengguna layanan cloud Amazon Web Services (AWS). Pasalnya untuk menyediakan layanan iCloud, Apple membeli layanan cloud dari AWS.

Namun menurut The Information, Apple saat ini mengurangi secara signifikan anggaran belanja mereka ke AWS. Jika tahun 2017 Apple mengeluarkan US$775 juta, pada tahun 2018 kemarin nilai belanja “hanya” US$370 juta. Pengurangan itu dilakukan karena Apple ingin lebih mandiri dengan mengoperasikan sendiri layanan cloud mereka. Hal ini sejalan dengan filosofi Apple yang selalu ingin mengontrol teknologi di produk mereka.

Meski mengurangi nilai belanja sampai separuh, Apple tetap menjadi konsumen terbesar AWS. Secara nilai belanja, Apple adalah konsumen nomor dua AWS setelah Netflix.

Keputusan Apple untuk membuat sendiri infrastruktur cloud-nya boleh dibilang fenomena menarik. Sekarang ini, banyak perusahaan yang memindahkan infrastruktur TI-nya ke penyedia layanan cloud. Tujuannya untuk mengurangi biaya sekaligus terhindar dari kerumitan untuk mengelola infrastruktur TI-nya sendiri.

Namun Apple justru “menarik” kembali infrastruktur TI-nya dari cloud untuk dikelola sendiri. Sebelumnya, Dropbox juga melakukan hal yang sama: menarik infrastruktur dari AWS dan mengelolanya sendiri.

Mengapa perusahaan besar seperti Apple dan Dropbox justru mau repot-repot mengelola sendiri infrastruktur TI-nya? Ada banyak alasan. Yang utama adalah ketika kebutuhan infrastruktur membesar, biaya yang dikeluarkan untuk membeli layanan cloud bisa jauh lebih tinggi dibanding mengelola sendiri. Selain itu, menyerahkan infrastruktur TI ke layanan cloud sebenarnya juga menciptakan ketergantungan yang membahayakan secara bisnis.

Contohnya perusahaan kehilangan kemampuan untuk mengoperasikan sendiri infrastruktur TI-nya, sehingga bergantung sepenuhnya kepada penyedia cloud. Bagi perusahaan sebesar Apple dan Dropbox, ketergantungan seperti itu tentu saja kurang menguntungkan.

Selain ke AWS, Apple sebenarnya juga menggunakan layanan cloud Google (yaitu Google Cloud Platform atau GCP). Akan tetapi, Apple pernah kecewa dengan Google karena layanan GCP pernah bermasalah mengakibatkan layanan iCloud tidak bisa diakses sejumlah pengguna. Google ternyata menyimpan data pengguna iCloud hanya di satu data center, padahal Apple berharap data tersebut juga di-backup di beberapa data center lain.