Qualcomm Technologies mengadakan Qualcomm Invention Forum: Era of Smart and Connected Industries yang bertujuan untuk menyediakan kesempatan bagi para pemain Internet of Things (IoT) utama di Indonesia untuk menjajaki lebih lanjut aplikasi-aplikasi dari Industrial Internet of Things (IIoT) yang dapat diadopsi di Indonesia. Forum yang terdiri dari para pengembang, integrator sistem, dan operator seluler ini diharapkan menjadi pendorong bagi persiapan Indonesia menuju kedatangan 5G yang ada di depan mata dan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan inisiatif Making Indonesia 4.0.Dengan membawa lebih dari 30 tahun upaya penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang konektivitas, Qualcomm Technologies berbagi visi dan keahliannya untuk membantu Indonesia mewujudkan tujuan Industri 4.0 melalui diskusi mengenai inovasi dan teknis produk yang dikombinasikan dengan demonstrasi solusi IoT yang telah tersedia di pasar, terutama di bidang pertanian, kota pintar atau smart city, dan transportasi. “Qualcomm Technologies telah memainkan peran penting dalam menciptakan generasi lanjutan dari teknologi nirkabel selama beberapa dekade. Dengan peluncuran 5G pada tahun 2019, kami akan membuka era besar berikutnya yaitu, Era Penemuan,” kata Shannedy Ong, Senior Director of Business Development untuk Qualcomm International, Inc.
“Teknologi terdepan kami akan mendorong perkembangan pesat tidak hanya bagi produk baru, tetapi juga industri baru, termasuk otomotif, Internet of Things (IoT), komputasi, jaringan, dan lainnya.”
Qualcomm menampilkan beberapa smartphone dengan Snapdragon 855 dan Wearables dengan Snapdragon 3100.
Menurut Asosiasi IoT Indonesia, nilai pasar IoT di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 30 miliar atau sekitar Rp 444 trilyun dengan lebih dari 400 juta sensor terhubung yang dipasang di berbagai industri terkait pada tahun 2022. “Dari survei internal kami, 96% dari responden percaya bahwa industri lokal dapat menghasilkan perangkat keras IoT seperti sensor, card interfaces, antena, pengontrol mini, dan smart meters,” kata Andri Yadi, Wakil Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia. "Ketersediaan konektivitas yang ditenagai oleh terobosan teknologi seperti 5G, komputasi hemat baterai, dan keamanan sekelas telepon seluler adalah unsur penting dari perangkat IoT generasi berikutnya," kata Sudeepto Roy, Vice President of Engineering untuk Qualcomm Technology Licensing dari Qualcomm Incorporated. “Dikombinasikan dengan perangkat lunak dan platform data yang dapat diandalkan, konektivitas yang kuat, dan model bisnis yang inovatif, IoT dapat mewujudkan potensi penuhnya di bidang-bidang utama smart cities atau kota pintar, transportasi, dan pertanian di Indonesia,” pungkasnya.