Perusahaan raksasa software asal Amerika Serikat (AS), Microsoft sempat mencatat valuasi pasar 1 triliun dollar AS (Rp 14.000 triliun) untuk pertama kalinya pada minggu lalu, sebelum akhirnya kembali turun.
Hal ini menyusul pencapaian yang diperoleh Apple dan Amazon pada 2018 lalu. Valuasi Rp 14.000 triliun diraih setelah perusahaan asuhan Bill Gates itu mengumumkan laporan tahunan untuk periode kuartal III-2019 hitungan perusahaan.
Laporan fiskal itu menunjukkan tren positif, akibatnya harga saham pun naik. Saham Microsoft pada hari pengumuman tercatat di angka 129 dollar AS per lembah saham, sehingga turut menggenjot nilai valuasi perusahaan tersebut.
Kinerja positif itu tak lepas dari perkembangan layanan cloud yang tengah digencarkan oleh Microsoft, di bawah kepemimpinan CEO Satya Nadela.
Revenue layanan cloud dilaporkan meningkat 41 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Untuk revenue secara total, Microsoft melaporkan revenue 30,6 miliar dollar AS, yang berasal dari tiga unit bisnis utama sebagai penyumbang terbesar, yakni Office, cloud, dam sistem operasi Windows, Xboc, dan Surface.
Untuk bisnis yang memayungi layanan Office, LinkedIn, dan Dynamics, dilaporkan meraup revenue sekitar 10,2 miliar dollar AS.
Kemudian ada unit bisnis yang menaungi Azure cloud, produk berbasis server, dan layanan enterprise yang mencatat revenue sekitar 9,7 miliar dollar AS.
Terakhir, ada unit bisnis yang membawahi sistem operasi Windows, Xbox, dan Surface yang meraup revenue sekitar 10,7 miliar dollar AS.
Sebelumnya, Apple dan Amazon telah mencatat valuasi 1 triliun dollar AS untuk pertama kalinya pada Agustus dan September 2018, namun valuasi keduanya kembali turun menjelang akhir tahun.
Begitu juga halnya untuk Microsoft pada saat ini, akibat kondisi pasar saham yang selalu dinamis.
Berdasarkan situs pemantau pasar YCharts, valuasi Microsoft kini tercatat di angka 996 miliar dollar AS, Apple 964 miliar dollar AS, sementara Amazon 959 miliar dollar AS.
Kini pasar menunggu akankah valuasi Microsoft kembali menembus angka 1 triliun dollar AS.