Find Us On Social Media :

Bisnis Smartphone Sony Kian Terpuruk, Q1 2019 hanya 1,1 Juta Unit

By Adam Rizal, Selasa, 30 April 2019 | 13:00 WIB

Peluncuran Sony Xperia XZ3 ternyata gagal mengangkat penjualan smartphone Sony

Bisnis smartphone Sony kian terseok dengan angka pengapalan yang terus menurun. Kabar terbaru menyebutkan, ponsel pintar Xperia buatan perusaahaan tersebut hanya terkirim sebanyak 1,1 juta unit di seluruh dunia dalam kuartal pertama 2019.

Angka tersebut merupakan pengapalan terendah sepanjang sejarah bisnis smartphone Sony. Sebagai informasi, istilah pengapalan (shipping) menunjukkan jumlah produk yang terkirim ke distributor meski belum tentu dibeli konsumen. 

Sebenarnya, tanda-tanda keterpurukan itu bisa dilihat pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2019 ini. Sony awalnya mematok target pengapalan sebanyak 10 juta unit secara global. Namun melihat permintaan yang tak sesuai target, proyeksi tersebut kemudian dipangkas menjadi 9 juta unit, lalu 7 juta unit.

Namun di akhir tahun fiskal, diketahui angka pengapalan hanya 6,5 juta unit sepanjang Maret 2018-Maret 2019. Angka ini turun 50% dibanding 13,5 juta unit yang tercatat pada tahun fiskal 2017.

Untuk tahun fiskal berikutnya, pengapalan smartphone Sony diproyeksikan akan kembali turun dari 6,5 juta unit menjadi hanya 5 juta unit.

Kondisi ini bertolak belakang dari beberapa tahun lalu, saat bisnis ponsel pintar Sony masih tumbuh. Pada tahun fiskal 2014, angka pengapalan smartphone Sony masih berada di kisaran 40 juta unit, berkali-kali lipat dari jumlahnya sekarang. Imbas dari penurunan drastis itu, bisnis ponsel pintar Sonny pun rugi besar.

Dalam laporan keuangannya, Sony mengatakan divisi mobile mengalami kerugian 97 miliar yen atau lebih dari Rp 12 triliun.

Sony telah berupaya mengurangi pengeluaran dengan merumahkan ribuan karyawan dan memotong biaya operasional sebesar 50 persen, tapi hasilnya masih belum terlihat.

Secara keseluruhan korporat sendiri, Sony mencatat pendapatan sekitar US$22 miliar di Q3 2018 ini, turun sekitar US$2,48 miliar dibanding tahun lalu. Namun keuntungan bersih Sony mencapai US$3,46 miliar, atau naik dari Q3 2017 sekitar US$240 juta.

Performa keuangan Sony masih didukung divisi Game and Network Services yang membawahi Playstation.