Find Us On Social Media :

Pemerintah akan Rekrut dan Latih SDM IoT Berbakat di Indonesia

By Adam Rizal, Selasa, 30 April 2019 | 16:30 WIB

Ilustrasi IoT

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) menyelenggarakan IoT Makers Creation 2019, pencarian makers lokal di 10 kota dimulai dari Kota Mataram.

Ismail (Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika) mengatakan industri TIK memiliki banyak elemen yaitu infrastruktur, jaringan hingga perangkat, aplikasi, dan konten.

"IoT merupakan gabungan antara jaringan dengan aplikasi tetapi langsung antar perangkat. Semua benda saling terkoneksi melalui internet dan ini mengubah wajah dunia," katanya.

Di Mataram, ada 65 tim mendaftar dan sebanyak 30 tim yang lolos seleksi terdiri dari siswa SMK, mahasiswa, dosen, hingga karyawan.

IoT Goes to Market diselenggarakan di 10 kota, yaitu Mataram, Bogor, Jakarta, Medan, Makassar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Tangerang, dan Bandung.

Setiap kota akan dipilih 25 - 30 tim untuk mengikuti hands on workshop selama satu hari. Pelatihan ini memberikan modul kit IoT lengkap kepada para peserta.

"Mereka akan memperoleh pelatihan yang mengedepankan praktik dari pengenalan kompenen perangkat hingga mengkoneksikannya ke jaringan," ujarnya.

Adapun jaringan di setiap kota yang digunakan akan menyesuaikan dengan kesediaan jaringan yang telah teregulasi oleh Kominfo, antara lain WiFi dan NB-IoT.

Teguh Prasetya (Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia) mengatakan IoT Makers Creation menjadi realisasi dari salah satu pilar yang melandasi terbentuknya asosiasi yang awalnya berangkat dari forum ini (Indonesia IoT Forum).

"Kami sangat fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan Indonesia memerlukan banyak makers di bidang IoT. Perlu dukungan banyak pihak untuk merealisasikan program ini sehingga dari hands on workshop bisa masuk tahap inkubasi hingga keluar produk yang siap komersial," ujarnya.

Teguh mengatakan solusi IoT akan membantu kehidupan manusia menjadi lebih baik, sehingga menghasilkan solusi yang tepat guna dan bisa langsung diaplikasikan.

"Di Mataram ini kan habis kena gempa, bisa dibuatkan solusi IoT sensor gempa di setiap gedung atau monitoring kualitas dan ketersediaan air bersih di setiap wilayah pasca gempa," ujarnya.