Find Us On Social Media :

Gelar RAOTM 2019, Rockwell Automation Pamerkan Connected Enterprise

By Liana Threestayanti, Selasa, 30 April 2019 | 20:05 WIB

Adi Darmadi, Country Manager, Rockwell Automation Indonesia.

Rockwell Automation menyelenggarakan acara  Rockwell Automation on the Move (RAOTM) 2019 di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, hari ini (30/4).

Mengusung tema “Enabling Smart Manufacturing Through The Connected Enterprise”, pameran solusi teknologi otomasi utama dari Rockwell Automation ini digelar dengan tujuan mendorong peningkatan daya saing bisnis di Indonesia.

Hal itu sejalan dengan laporan dari Kementrian Perindustrian Indonesia [report] menyampaikan bahwa laporan dari United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada di posisi ke 9 di dunia (naik dari posisi ke 10) untuk kategori Manufacturing Value Added. Posisi ini sejajar dengan Brazil dan Inggris, dan lebih tinggi dari Rusia, Australia dan negara ASEAN lainnya.

Acara RAOTM 2019 diisi dengan sesi-sesi edukasi, kegiatan praktis, dan pameran aneka solusi dari Rockwell Automation maupun para mitranya di bidang solusi peranti lunak dan analytics, distribusi, sistem integrasi, machine building, dan teknologi pendamping. Dalam acara tersebut hadir Bapak Ir. Sony Sulaksono M, dari Kementrian Perindustrian, Republik Indonesia. Sementara PT Vale Indonesia berbagi best practice solusi automasi di sektor pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi.

Untuk membantu perusahaan beralih ke automasi, Rockwell Automation menawarkan konsep The Connected Enterprise. Dalam konsep ini, teknologi informasi yang fokus pada pertukaran informasi untuk logistik, keuangan, kualitas dan inventori dengan data real time dari operational technology (OT) untuk automasi, permesinan, operator dan produksi.

Berdasarkan hal inilah, RAOTM 2019 menampilkan bagaimana solusi-solusi Rockwell Automation dapat membantu meningkatkan kinerja sumberdaya, meningkatkan penggunaan asset, dan membantu manajemen resiko perusahaan.

Di ajang RAOTM 2019, partisipan dapat mengakses solusi yang berkesinambungan, aman dan cerdas serta keahlian otomasi dari Rockwell Automation dan PartnerNetwork™ - nya – sebuah tim terpadu yang terdiri dari spesialis engineering dan pemasok yang bekerja sama secara kolaboratif untuk menyelesaikan permasalahan automasi. Beberapa produk yang dipresentasikan dalam acara ini, antara lain, ControlLogix® Parallel Redundancy Protocol Module and CompactLogix™ 5380 Controller, yang dapat membantu perusahaan menuju percepatan produksi berkinerja tinggi.

Acara ini dirancang untuk kepentingan pelaku bisnis, utamanya dari sektor industri migas, produk konsumen, otomotif dan ban, serta pasokan air.

“Indonesia melihat lonjakan ekonomi di beberapa tahun terakhir ini, dengan Kementrian Perindustrian memproyeksikan beberapa subsektor yang dapat mempercepat pertumbuhan manufaktur nasional, seperti baja dan otomotif, elektronik, kimia, farmasi dan F&B. Acara ini merupakan platform yang penting bagi kami untuk dapat bertatap muka dengan pelanggan dan berbagi bagaimana kita dapat membantu mereka mempercepat operasi manufaktur mereka, meningkatkan efisiensi, daya saing dan pertumbuhan. Pelanggan di Indonesia dapat juga belajar dari para ahli di industri, bagaimana IoT dan robotic dapat membantu bisnis mereka dan membentuk kembali perekonomian negara,” ujar Adi Darmadi, Country Manager Rockwell Automation Indonesia.

RAOTM 2019 adalah bagian dari acara besar regional. Acara ini dimulai di India di bulan Januari, diikuti oleh acara di Thailand pada bulan Maret, dan Jakarta Indonesia di bulan April dan Tianjin di China pada bulan Mei. Acara ini diharapkan akan dihadiri oleh 3.000 pengunjung dari seluruh kawasan.

Adapun di Indonesia, fokus utama RAOTM 2019 adalah:

Adi menutup, “RAOTM di Jakarta berbagi visi bagaimana bisnis dapat memperkuat kapabilitas mereka saat ini melalui teknologi, memberikan solusi dari pemimpin industri dan mengadakan sesi berbagi mengenai ide dari para ahli manufaktur. Dalam sebuah lingkungan bisnis yang terus berkembang seperti Indonesia, pelaku manufaktur didorong untuk siap sedia sejak awal,” pungkas Adi Darmadi.