Di hari pertama konferensi developer Build 2019 di Seattle, Amerika Serikat kemarin, Microsoft mengumumkan Software Development Kit (SDK) open source bernama “ElectionGuardâ€.
Sesuai dengan julukannya, ElectionGuard bisa digunakan membuat software untuk keperluan memantau kegiatan Pemilihan Umum (Election) di sebuah negara, agar prosesnya aman serta bisa diverifikasi dan diaudit.
Pemberi suara, misalnya, bisa melacak suara mereka lewat portal web dengan kode khusus, serta memastikan suara ditabulasi secara seharusnya, tak dimanipulasi, dan telah dijumlahkan dengan benar.
ElectionGuard juga bisa dipakai membuat tool verifikasi Pemilu yang bisa digunakan oleh institusi media, pengamat, pemberi suara, juga kandidat dalam kontestasi agar masing-masing dapat memastikan bahwa suara sudah terekam dengan akurat.
Untuk pengamanan data, Microsoft memakai tipe enkripsi bernama “homomorphic encryption†yang didesain khusus untuk keperluan Pemilu, sebagaimana dirangkum Windows Central.
Dengan homomorphic encryption, proses matematika seperti penghitungan suara bisa dilakukan, meski data dalam keadaan terenkripsi penuh.
“Siapa pun bisa mengonfimasi dengan aman bahwa suara yang terenkripsi ini telah diagregasi dengan benar, dan bahwa tabulasi terenkripsi telah didekripsi dengan benar pula untuk memberikan hasil akhir penghitungannnya,†sebut Microsoft.
Selain itu, Microsoft turut membuat rancangan mesin voting untuk memudahkan proses pemungutan suara. Pemberi suara bisa meriset kandidat dan menentukan pilihan di rumah.
Setelah itu, mereka tinggal mencetak kode QR untuk dibawa ke tempat pemungutan suara. Di sana, mesin akan memindai kode QR dan secara otomatis menambahkan suara untuk kandidat pilihannya ke dalam penghitungan keseluruhan.
SDK ElectionGuard diperkirakan akan mulai tersedia secaa open-source di repositori GitHub sekitar pertengahan tahun ini. Soal mesin, Microsoft masih berdiskusi dengan sejumlah vendor untuk menyematkan fitur-fitur ElectionGuard di perangkat mereka.