realme sebagai sub-brand dari merek smartphone China, Oppo, baru saja mendatangkan dua ponsel terbarunya, Realme 3 Pro dan Realme C2, di Indonesia.
Soal harga, realme 3 Pro dibanderol dengan harga termurah Rp2.999.000 sementara realme C2 Rp1.499.000.
Rentang harga ini tak jauh berbeda dengan banderol Oppo seri A, misalnya Oppo A5s, yang saat peluncuran dibanderol dengan harga Rp1.999.000.
Dengan begitu, ada kemungkinan segmen pasar yang dibidik oleh realme 'dicaplok' oleh merek induknya sendiri.
Baca Juga : Pemerintah Targetkan Palapa Ring Terintegrasi Sebelum 17 Agustus 2019
Lantas, bagaimana tanggapan realme terkait hal tersebut?
Menurut Product Manager realme Indonesia, Felix Christian, pihaknya tidak khawatir akan pasar realme yang 'dimakan' oleh Oppo. Sebab, market share realme diklaim terus bertambah.
"Sebenarnya 'caplok-caplokan' (pasar) tidak, bahkan (itu) menambah market share realme," paparnya di Depok.
Ia tidak membeberkan secara detail berapa market share realme di Indonesia maupun berapa peningkatannya. Namun, Ia menjelaskan penambahan market share tersebut bisa dilihat dari penjualan smartphone dari brand induknya.
"Bisa dilihat, Oppo memiliki penjualan stabil, tapi (penjualan) realme grow terus," sebut Felix.
"Ini menandakan bahwa penjualan kami meng-grab (mengambil) pasar produk lain (Oppo)," tambahnya.
Dengan kata lain, secara tidak langsung, pertumbuhan pangsa pasar realme bisa dilihat dari performa penjualan sang induk brand Oppo.