Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan Facebook merupakan platform yang paling bandel untuk memenuhi permintaan pemerintah guna memblokir konten hoaks.
"Facebook adalah yang paling parah (soal permintaan take down konten). Saya dengan senang hati (bagikan datanya)," kata Rudiantara seperti dikutip dari laman resmi Kemkominfo.
Penjelasannya itu merupakan tanggapan atas pernyataan anggota Komisi I DPR, Evita Nursanty. Evita mengatakan, pengelola Facebook menyatakan, akan menuruti permintaan pemblokiran konten negatif berupa hoaks.
Sebaliknya Rudiantara mengatakan Kemkominfo harus adu argumen terlebih dahulu dengan Facebook untuk meminta pemblokiran.
Bahkan, Facebook berani menolak permintaan pemblokiran karena permintaan pemerintah dianggap melanggar nilai yang tidak sesuai dengan aturan Facebook.
"Belum tentu yang kami minta take down itu dilakukan dengan berbagai macam alasan. Apa yang dikatakan Facebook kepada teman-teman di Komisi I berbeda dengan kenyataannya," ujar Rudiantara.
"Dipenuhi (permintaan pemblokiran hoaks) oleh twitter berapa persen? Yang dipenuhi Instagram berapa persen? Dipenuhi oleh Facebook berapa persen? Yang dipenuhi oleh Google berapa persen? Kita punya record-nya semua," sambungnya.