Pengguna smartphone Android di Indonesia ternyata gemar membersihkan perangkat miliknya dari data-data yang tak terpakai. Alhasil, aplikasi Files Go milik Google laris manis digunakan di Tanah Air.
Hal tersebut diutarakan oleh Vice President Next Billion Users Team Google, Caesar Sengupta.
Menurut dia, hanya dalam hitungan bulan sejak aplikasi ini dirilis pada Desember 2017, jumlah pengguna aktif aplikasi Files Go mencapai jutaan di Indonesia.
"Files Go sangat laris di Indonesia. Sejak dirilis Desember 2017, hanya butuh waktu beberapa bulan untuk mencapai angka jutaan pengguna. Bahkan mencapai sekitar 7 juta pengguna aktif," kata Caesar dalam perhelatan Google I/O beberapa waktu lalu.
Menurut Caesar, aplikasi Files Go memang sangat sesuai dengan pengguna smartphone Android di Indonesia.
Dengan aplikasi Files Go, pengguna dapat memperolah ruang penyimpanan yang lebih besar dengan menghapus data-data yang tidak terpakai.
Apalagi, pengguna smartphone mayoritas di Indonesia masih berada di kelas menengah dan bawah.
Ponsel-ponsel kategori ini memiliki keterbatasan ruang penyimpanan dan memori utama. Oleh karena itu, pengguna menjadi lebih rajin bersih-bersih agar kinerja smartphone tetap optimal.
"Pengguna bisa memilih foto, video, atau file yang mau mereka buang atau tidak," ujar Caesar.
"Untuk pengguna yang di ponselnya menyimpan file lama, video, aplikasi, atau data lain, Files Go ini bisa menbuat pengguna memutuskan dengan tepat data apa saja yang benar-benar mereka butuhkan, sehingga mereka bisa mendapat ruang yang lebih banyak," tambah Caesar.
Aplikasi Files Go sendiri dirilis pada 2017 lalu. Files Go merupakan aplikasi manajemen penyimpanan yang dapat mengoptimalkan media simpan pada smartphone Android.
Sejak 2018 lalu, Google mengubah nama aplikasi ini dengan menghilangkan embel-embel "Go" di belakangnya. Selain itu, aplikasi ini juga mendapat penyegaran desain dan penambahan fitur.
Aplikasi menyaring data-data berukuran besar yang tak terpakai dan kemudian menghapusnya dari perangkat.
Pada awalnya, aplikasi ini dibuat hanya untuk perangkat Android Go berharga murah, tetapi Google kemudian membuka aplikasi ini untuk semua kelas smartphone, termasuk yang high-end.