Jaringan kabel internet serat optik Palapa Ring rupanya turut menarik perhatian Telkomsel meski operator seluler ini memiliki jaringan kabel broadband sendiri bersama perusahaan induknya, Telkom.
Direktur utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengungkapkan kemungkinan pihaknya akan memanfaatkan kabel Palapa Ring. Tujuannya adalah mengembangkan jaringan Telkomsel ke daerah yang belum terjangkau kabel milik sendiri, atau untuk melengkapi infrastruktur yang ada.
Kendati demikian, Ririek mengaku belum dapat memastikan di wilayah mana Telkomsel akan menggunakan kabel Palapa Ring.
"Sebab, segmen Palapa Ring ini cukup banyak. Tapi kemungkinan besar daerah (Palapa Ring) Tengah dan Timur. Dugaan saya begitu," ujar Ririek.
Kendati demikian, Ririek mengingatkan bahwa Palapa Ring hanya menyediakan infrastuktur backbone berupa jaringan kabel serat optik. Dengan kata lain, masih ada infrastruktur lain yang mesti dibangun sebagai perantara kabel Palapa Ring dengan pelanggan di daerah tujuan.
Ririek mencontohkan prasarana Base Transceiver Station (BTS) yang diperlukan sebagai last mile.
“Karena itu, meskipun semua operator memakai Palapa Ring, belum tentu tidak ada persaingan,” imbuh Ririek, mengacu pada kemampuan masing-masing operator dalam membangun prasarana lain di luar Palapa Ring.
Meski berpotensi menggerus dominasi Telkomsel di daerah lain di luar Pulau Jawa. Ririek mengatakan pihaknya tak risau Palapa Ring akan membuka pintu bagi para kompetitor untuk masuk ke wilayah yang sebelumnya tak terjangkau jaringan mereka.
“Ya masuk saja, ini kan negara bebas. Bagus juga ada persaingan,” kata Ririek.
Proyek Palapa Ring paket Tengah diketahui sudah rampung 100 persen pada akhir 2018, menyusul Palapa Ring Barat yang selesai pada awal tahun yang sama. Jangkauan Palapa Ring Tengah melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara dengan kabel serat optik darat sepanjang 1.326,22 kilometer dan kabel laut 1.787,06 kilometer.