Find Us On Social Media :

Pemerintah Berlakukan Pembatasan WhatsApp dan Media Sosial, Dampaknya?

By Adam Rizal, Rabu, 22 Mei 2019 | 15:30 WIB

WhatsApp

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika memutuskan untuk  membatasi konten-konten yang beredar di media sosial dan penyebaran pesan di aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, menyusul rentetan kerusuhan yang terjadi di beberapa ruas jalanan Jakarta hari ini.

"Kami akan melakukan pembatasan pada beberapa platform fitur-fitur media sosial dan layanan perpesanan atau chatting," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, di sela-sela jumpa media di Jakarta, Rabu.

Rudiantara mengatakan kebijakan pembatasan akses media sosial dan aplikasi pesan instan itu akan berdampak pada perlambatan ketika pengguna men-download dan upload video.

"Kita tahu modusnya (provokator) adalah posting di medsos Facebook, Instagram dalam bentuk video, meme, dan foto. Kemudian screen capture diambil, viralkan di messaging system WhatsApp," ujarnya.

Tujuannya, pembatasan itu membuat masyarakat tidak panik dan mendapatkan informasi yang benar. Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk mendapatkan informasi-informasi yang benar dari media-media mainstream.

"Pembatasan ini bersifat sementara dan bertahap. Sekarang kita kembali ke media mainstream," ucapnya.

Hal senada dikatakan Menkopolhukam Wiranto. Wiranto mengatakan pemerintah memutuskan untuk membatasi aktifitas di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti peredaran informasi hoaks.

"Sementara untuk hindari provokasi kita melakukan pembatasan akses di media tertentu agar tidak diaktifkan. Akses media sosial untuk jaga hal-hal negatif yang disebarkan masyarakat," kata Menkopolhukam Wiranto.

Sebagai informasi, pemerintah membatasi akses masyarakat ke media sosial dan layanan perpesanan sebagai antisipasi munculnya 'penumpang gelap' dalam aksi demo penolakan hasil pemilu Pilpres 2019.

Pembatasan yang dilakukan pemerintah ini terlihat dari data Outage Report dan Down Detector. Kedua situs ini berfungsi menampung laporan down-nya situs dan layanan populer dari pengguna di seluruh dunia. Dalam laporan Outage Report dan Down Detector, laporan soal down-nya Whatsapp hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain, semua layanan itu berfungsi secara normal.

Data Down Detector menunjukkan, laporan Whatsapp yang down hanya terjadi di Indonesia