Karena hal itu, AS menganggap bahwa Huawei dapat mengancam sistem keamanan negara-negara barat.
Dikutip dari BBC, Pendiri Huawei, Ren Zhengfei menipis anggapan pemerintah AS terhadap perusahaannya tersebut. "Perusahaan kami tidak akan pernah melakukan aksi mata-mata. Jika kami melakukan tindakan itu, maka saya akan menutup perusahaan ini," ujar Ren.
Lantaran permasalahan ini pula, tidak heran bila hubungan pemerintah AS dan Cina menjadi kian memanas saja.
Baca Juga: Google Gagalkan Ambisi Huawei untuk Kalahkan Samsung di Pasar Ponsel
Seakan tidak ada habisnya, puncaknya pada pertengahan bulan ini Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam.
Dengan mamasukkannya ke daftar hitam, artinya melarang bagi perusahaan AS untuk berhubungan bisnis dengan Huawei.
Seperti diketahui, dalam membangun perangkat-perangkat yang diproduksinya, Huawei masih bergantung dengan perusahaan AS seperti Synopsis Inc, Intel, Qualcomm, Broadcom, Universal Display, dan Google.
Satu per satu perusahaan AS pun mengumumkan pemberhentikan kerjasama untuk memasok perangkat atau teknologi ke Huawei. Yang terbarunya, perusahaan ARM juga resmi menghentikan kerjasamanya dengan Huawei.
Meski bisa dibilang masih bergantung dengan perusahaan teknologi AS, Huawei pun sebenarnya sudah mengantisipasi jika hal seperti ini terjadi.
Salah satunya dengan mempersiapkan HiSilicon, anak perusahaan yang didirikan Huawei yang khusus untukmembuat prosesor untuk smartphone, server, dan modem.
Meski demikian, teknologi yang dihasilkan HiSilicon masih hanya mampu menutupi sebagian kebutuhan yang dibutuhkan untuk membangun perangkat-parangkat Huawei. Faktanya, Huawei masih membutuhkan banyak sokongan teknologi dari perusahaan AS.
Melihat kondisi Huawei saat ini, bisa dibilang tidak memberikan pengaruh yang parah bagi perkembangan bisnisnya.
Pasalnya, Huawei masih memiliki pasar yang kuat di luar negara-negara barat, khususnya di negara-negara wilayah Asia seperti Indonesia misalnya.
Dengan masalah yang dihadapi Huawei saat ini, lantas apakah nantinya pemerintah AS akan mengampuni Huawei dan menghapusnya dari daftar Hitam mereka? Kita lihat saja nantinya.
Baca Juga: Ikutan Google, Intel dan Qualcomm Hentikan Pasokan Komponen ke Huawei