Find Us On Social Media :

Demi Keamanan, AS Desak Korsel untuk Usir dan Blokir Bisnis Huawei

By Adam Rizal, Sabtu, 25 Mei 2019 | 15:30 WIB

A staff member is seen inside a Huawei retail store in Shanghai, China May 8, 2019. Picture taken May 8, 2019. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN CHINA.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintah Korea Selatan (Korsel) untuk memblokir bisnis infrastruktur telekomunikasi Huawei di negaranya karena alasan keamanan.

Petinggi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS mengatakan kepada pejabat Korsel bahwa operator telekomunikasi LG Uplus masih menggunakan komponen milik Huawei dan merekomendasi LG Uplus tidak boleh melayani di daerah yang sensitif di Korea Selatan.

Intinya pun, AS meminta Korsel untuk mengusir Huawei dari negaranya secepatnya.

Juru bicara LG Uplus mengatakan bahwa mereka belum menerima keterangan resmi atau permintaan dari pemerintah Korea Selatan terkait penggunaan komponen milik Huawei.

"LG Uplus belum menerima keterangan resmi atau permintaan apa pun dari Kemenlu Korea Selatan atau Amerika Serikat terkait penggunaan komponen Huawei," kata juru bicara tersebut kepada Reuters.

Pemerintah AS telah berkali-kali memberitahu Kemenlu Korea Selatan lewat berbagai jalur diplomasi tentang risiko keamanan produk-produk Huawei. Sampai kini, Korea Selatan belum menentukan sikapnya terhadap permintaan AS.

AS memang terus mendorong negara-negara sekutunya untuk memblokir Huawei dari jaringannya, terutama untuk pembangunan infrastruktur 5G, karena alasan keamanan dan kekhawatiran produk Huawei digunakan sebagai mata-mata pemerintah Cina.

Negara-negara sekutu AS di Uni Eropa, seperti Inggris dan Jerman memang belum mengumumkan posisi mereka, tapi mereka terlihat condong untuk mengizinkan Huawei dalam pembangunan infrastruktur 5G.

Namun, negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Selandia Baru telah memblokir Huawei dari proyek 5G.

Pemerintah AS tidak hanya melarang operator telekomunikasi AS untuk menggunakan komponen buatan Huawei, tapi juga melarang Huawei untuk membeli komponen buatan perusahaan AS.

Akibatnya, beberapa mitra Huawei yang berasal dari AS seperti Google, Qualcomm, dan Intel memutuskan untuk membatasi bisnis mereka dengan perusahaan asal Cina tersebut.