ByteDance, perusahaan pengembang TikTok asal Tiongkok sedang membuat layanan paid streaming sendiri untuk bersaing dengan Spotify di pasaran.
Aplikasi paid streaming TikTok itu juga akan bersaing dengan QQ Music milik Tencent dan Apple Music.
Saat ini TikTok menjadi aplikasi media sosial terpopuler di kalangan pengguna karena TikTok memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek berisi gerakan lip-sync yang diiringi lagu yang sedang tren saat itu.
Sayangnya, TikTok belum mengungkapkan nama aplikasi musik streaming tersebut. Nantinya, aplikasi musik streaming TikTok akan masuk ke pasar-pasar yang belum terjamah Spotify dan Apple Music.
Baca Juga: Patuhi Perintah Trump, Panasonic Berhenti Pasok Komponen ke Huawei
Saat ini pasar TikTok terbesar adalah India dan Spotify berusaha sangat keras ingin bisa masuk ke sana. Tampaknya, ByteDance tidak akan masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) karena belum mendapatkan izin dan hak musik.
Tidak jelas berapa biaya layanan streaming musik TikTok tetapi kemungkinan besar akan lebih murah daripada Spotify seperti dikutip Ubergizmo.
Perusahaan riset App Annie mencatat TikTok berada di peringkat empat dunia untuk unduhan di App Store dan Google Play pada tahun 2018.
Torehan tersebut menempatkan TikTok sebagai aplikasi nomor satu yang paling banyak diunduh tahun lalu secara global di App Store.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Kompetisi Internasional
"Mengingat fokusnya pada remaja, kami percaya TikTok dapat mengancam basis pengguna inti Snap," tulis Michael Nathanson dari MoffettNathanson seperti dilansir CNBC.
Nathanson menuturkan Ambisi TikTok tampak besar, terutama setelah perusahaan induknya, ByteDance, mengumpulkan dana US$3 miliar pada Oktober 2018, dengan Softbank sebagai salah satu investornya.
Di sisi lain, TikTok mengantongi 500 juta pengguna aktif bulanan, sedangkan Twitter memiliki 326 juta pengguna aktif bulanan pada kuartal ketiga 2018.
Baca Juga: Facebook akan Luncurkan Mata Uang Digital Global Coin Tahun Depan