Find Us On Social Media :

Patuhi Trump, Microsoft Cabut Lisensi Windows untuk Laptop Huawei

By Adam Rizal, Jumat, 31 Mei 2019 | 13:00 WIB

Laptop Huawei Matebook X Pro

Setelah menarik laptop Huawei di toko online resminya, Microsoft melakukan langkah lain sebagai bentuk kepatuhannya atas kebijakan pemerintah AS yang memasukan Huawei ke dalam daftar hitam.

Pekan ini, raksasa software tersebut dikabarkan telah menangguhkan kerjasama dengan Huawei menyangkut penyediaan sistem operasi Windows untuk laptop dan layanan konten lain.

Dengan berhentinya pasokan Windows, laptop Huawei pun terancam tidak bisa memakai sistem operasi itu di produk laptop mendatang bikinannya.

Sementara, laptop Huawei yang sudah beredar di pasaran disebut akan tetap menjalankan Windows dan mendapat update rutin dari Microsoft.

"Ini (penyetopan lisensi) bukan berarti bahwa Microsoft tidak bekerja sama dengnan Huawei lagi. Penangguhan bisnis antara dua perusahaan ini bisa saja hanya sementara," ujar seorang sumber kepada South China Morning Post.

Penangguhan kerjasama penyediaan Windows oleh Microsoft tersebut menambah pelik masalah Huawei yang sudah mengalami hal serupa dari berbagai perusahaan teknologi, dari Google hingga ARM.

Setelah kehilangan lisensi Android (Google) untuk ponsel pintarnya, laptop Huawei pun kini terancam tidak bisa menjalankan Windows.

Sebagai perusahaan yang masuk daftar hitam bernama "entity list", Huawei tak boleh membeli software maupun hardware berbasis teknologi AS tanpa seizin pemerintah AS.

Padahal, setelah gagal dengan ponsel, Huawei belakangan berupaya memasuki pasaran AS lewat produk laptop.

Untuk mengatasi masalah pembatasan OS untuk ponsel dan laptop, Huawei mengembangkan sistem operasi buatan sendiri yang rencananya akan bisa berjalan di aneka perangkat, mulai dari smartphone, PC, hingga TV dan smart wear.