Find Us On Social Media :

Hadapi 768K Day, Perusahaan Disarankan Lakukan Ini Pada Router

By Liana Threestayanti, Senin, 10 Juni 2019 | 16:00 WIB

Hadapi isu 768K Day, perusahaan dan ISP disarankan melakukan konfigurasi ulang atau perbarui hardware, terutama untuk router model lama.

 

Setelah Y2K atau Millenium bug, 512K Day, kini pengguna internet dihantui oleh 768K Day yang diprediksi oleh para ahli bisa terjadi kapan saja dalam waktu dekat ini.

768K Day adalah hari di mana tabel routing Border Gateway Protocol (BGP) global akan mencapai 768K. Dan ketika itu terjadi, jaringan internet kemungkinan akan mengalami gangguan. Router-router yang sudah berumur berpotensi mengalami crash dan memicu efek berantai yang berbuntut pada downtime jaringan.

Apa itu BGP routing table? Tabel ini boleh disebut sebagai peta internet. Di dalam routing table ini tersimpan semua informasi tentang internet transit routing. Berbekal informasi ini, router bisa tahu  hop selanjutnya di AS_Path menuju satu IP address.

Sementara Border Gateway Protocol (BGP) adalah salah satu jenis routing protocol yang berfungsi untuk mempertukarkan informasi antara Autonomous System (AS). Autonomous System (AS) adalah kumpulan dari jaringan-jaringan dalam satu administrasi yang mempunyai strategi routing bersama.

Tujuan BGP adalah memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau oleh dunia luar.

Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar. Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan lain-lain.

"Pada tahun 2014, 512K Day terjadi karena ISP Tier 1, termasuk di antaranya provider-provider kecil, tak menyadari adanya isu tersebut. Sulit rasanya membayangkan ISP-ISP besar mengulang kesalahan yang sama, dan internet terganggu seperti ketika terjadi krisis 512K, beberapa langkah preventif harus dilakukan untuk mencegah terjadinya network crash,“ papar Vincentas Grinius, CEO Heficed, dalam rilis persnya. Heficed adalah penyedia solusi IP address, dedicated server, dan komputasi awan.

Krisis 512K Day terjadi ketika internet routing table untuk IPv4 melampui 512.000 BGP route. Sebagian besar ISP dan Autonomous System lainnya telah melakukan prekonfigurasi untuk menyimpan lebih dari 512K route entry. Ketika angka itu terlampaui, router-router model lama mengalami memory overflow dan, akhirnya crash. Buntut dari network crash itu adalah adanya packet loss yang kemudian menyebabkan gangguan di seluruh jaringan internet. Akibatnya, beberapa ISP di dunia terdampak, bahkan ada yang terputus sama sekali dan mengalami kerugian finansial yang signifikan.

Untuk mengatasi isu tersebut, para administrator jaringan melakukan konfigurasi ulang pada router agar dapat menyimpan lebih banyak entry, dan umumnya mereka menaikkan batas route entry hingga 768.000. Solusi menambah batas entry itu harus diaplikasikan secepat mungkin agar masalah tak berlarut. Namun, persoalannya adalah masalah yang sama berpotensi terjadi lagi di kemudian hari, ketika batas entry route 768K terlampaui lagi.

“Data route memang berbeda antara satu kawasan dengan yang lain, antara satu ISP dengan ISP yang lain, tapi kita sudah atau segera melampaui batas 768K itu. Walau internet secara keseluruhan belum terdampak, perusahaan yang tidak siap tetap memiliki risiko. Oleh karena itu, para administrator jaringan yang masih menggunakan router model lama sebaiknya memeriksa ulang tabel BGP di router itu, dan lakukan optimalisasi, jika dibutuhkan. Solusi terbaik tentu saja dengan memperbarui hardware. Risiko (dari 768K) ini bersifat nyata terutama bagi perusahaan yang jaringannya senantiasa sibuk tapi kurang memerhatikan dengan cermat kebutuhan infrastruktur jaringan,” Grinius menambahkan.

Meski ada pula yang mengatakan isu 768K terlalu dibesar-besarkan, tapi Vincentas Grinius menyarankan ISP lokal, terutama yang masih menggunakan router model lama, dan perusahaan nonteknologi dengan traffic jaringan yang tinggi harus menganggap 768K Day sebagai sesuatu yang serius.

Dampak 768K Day mungkin belum nyata, tapi mencegah adalah lebih baik daripada “mengobati”. Setidaknya para penyedia layanan internet dan perusahaan-perusahaan bisa belajar dari krisis 512K di tahun 2014.