Apple memiliki tantangan yang berat untuk meningkatkan kemampuan berpikir asisten digitalnya Apple Siri yang masih tertinggal jauh dibanding kemampuan berpikir para kompetitor yaitu Amazon Alexa dan Google Assistant.
Terkadang, Siri tidak selalu mengerti apa yang Anda cari dan pinta. "Salah satu tantangan Siri adalah citra negatif yang mereka ciptakan," kata Keyvan Mohajer (Pendiri dan CEO SoundHound) sebuah perusahaan asisten virtual yang bersaing dengan Siri, seperti dilansir laman CNBC.
Alasan lain yang membuat Siri tertinggal adalah standar privasi Apple yang ketat. Apple telah bersikap vokal tentang pentingnya meminimalkan dan menganonimkan pengumpulan data semacam itu.
CEO Apple Tim Cook memastikan Apple menolak alasan untuk memperdagangkan hak atas privasi pengguna.
"Apple adalah perusahaan yang terkenal sangat rahasia," ujarnya.
Sedangkan, cara meningkatkan kecerdasan asisten virtual adalah mengajarkannya banyak data.
"Tantangan lain yang mereka miliki adalah, mereka belum benar-benar meningkatkan basis pengetahuan secepat yang Anda harapkan," ujar Mohajer.
"Sementara Amazon berubah dari beberapa keterampilan menjadi ratusan dan ribuan, bahkan puluhan ribu. Sedangkan, Apple belum benar-benar membangun ekosistem pengembang," ujarnya.
Natalie Schluter, seorang associate professor di IT University of Copenhagen menyatakan Apple terlalu tertutup.
"Biasanya di Amazon, di Google, di perusahaan lain, Microsoft, kami para peneliti, kami semua bekerja di bidang yang sama dan kami pergi ke konferensi yang sama. Kami menerbitkan, kami berkolaborasi bersama. Apple adalah buku tertutup yang lengkap," tutur Schluter.
Pekan ini di Apple Worldwide Developers Conference (WWDC) 2019, Apple mengumumkan pembaruan untuk Siri Shortcuts, serta pembaruan pada teks ke mesin Siri, yang sekarang menggunakan suara dan dihasilkan seluruhnya oleh perangkat lunak.
Mohajer menambahkan bahwa dirinya berfikir salah satu hal yang paling menjanjikan yang dapat dilakukan Apple adalah menciptakan komunitas pengembang di sekitar Apple Siri.