Find Us On Social Media :

Boikot 5G Huawei Bikin Biaya Operator Telko UE Bengkak Rp880 Triliun

By Adam Rizal, Rabu, 12 Juni 2019 | 17:00 WIB

Boikot 5G Huawei Bikin Biaya Operator Telko UE Bengkak Rp880 Triliun

Larangan penggunaan perangkat Huawei Technologies dan ZTE Corp untuk pengadaan infrastuktur jaringan 5G membuat perusahaan telekomunikasi Eropa mengeluarkan biaya yang lebih besar.

Asosiasi Operator Telekomunikasi Riset GSMA yang beranggota 750 lebih perusahaan telekomunikasi menyebutkan larangan penggunaan perangkat dua raksasa teknologi Tiongkok itu akan membuat perusahaan telekomunikasi Eropa harus membayar biaya tambahan USD62 miliar atau setara Rp880,4 triliun.

Dampak lainnya, aksi boikot penggunaan perangkat Huawei dan ZTE itu akan membuat mundurnya penerapan teknologi 5G selama 18 bulan. ZTE dan Huawei memiliki pangsa pasar gabungan 40 persen lebih di Uni Eropa.

Pengaruh Huawei dan ZTE sangat besar di Uni Eropa karena kedua operator telko itu menawarkan harga yang lebih murah ketimbang kompetitor.

"Setengah dari (biaya tambahan) tersebut dirasakan operator Eropa sebagai dampak biaya input yang lebih tinggi," ujar laporan GSMA seperti dikutip Reuters.

"Selain itu, operator perlu mengganti infrastruktur yang ada sebelum menerapkan peningkatan 5G," ujarnya.

Jika Huawei dan ZTE dilarang maka Ericsson, Nokia dan Samsung akan menerima lonjakan permintaan secara tiba-tiba sementara perangkat belum diproduksi.

"Penundaan ini akan membuat kesenjangan penerapan teknologi 5G antara Eropa dengan AS semakin melebar," ujar laporan GSMA.

AS baru saja menerbitkan aturan yang melarang penggunaan perangkat Huawei untuk membangun infrastruktur 5G.

AS terus membujuk dan memaksa para sekutunya agar tidak menggunakan perangkat Huawei.