Layanan cloud gaming tampaknya akan menjadi medan perang baru untuk para pelaku industri teknologi.
Setelah Google memastikan akan merilis Stadia pada November mendatang, kali ini giliran Microsoft yang mengumumkan layanan gaming xCloud miliknya.
Menurut Mark Skwarski, Senior Product Marketing Manager Xbox, layanan cloud gaming xCloud milik Microsoft akan dapat diujicoba oleh publik mulai bulan Oktober mendatang, atau satu bulan sebelum Stadia diluncurkan.
Ia juga mengatakan, saat ini layanan xCloud sudah disebarkan ke pusat data di 13 wilayah di seluruh dunia. Namun ia tak menyebutkan secara rinci wilayah mana saja yang dimaksud.
Layanan xCloud juga menurut Skwarski sudah masuk pada uji coba tahap Alpha. Pada tahap ini, hanya karyawan Microsoft yang memiliki akses saja yang dapat menguji coba. Jika tahap ini sudah rampung, maka uji coba untuk publik akan dibuka pada Oktober mendatang.
"Kami telah mengerahkan proyek xCloud ke pusat data di 13 wilayah berbeda di seluruh dunia. Kami juga telah memulai pengujian tahap alpha. Banyak karyawan seperti saya memiliki akses ke Project xCloud," kata Skwarski seperti dikutip The Verge.
Sebelumnya, Head of Xbox, Phil Spencer juga sempat menyinggung soal layanan cloud gaming xCloud ini saat mengumumkan serangkaian fitur baru pada Xbox.
Menurut Phil, xCloud akan agak sedikit berbeda dengan layanan game streaming yang dimiliki Xbox.
Ia juga menyiratkan bahwa masa depan xCloud memiliki keterkaitan erat dengan Project Scarlett. Project Scarlett sendiri disebut-sebut sebagai Xbox generasi berikutnya yang dijadwalkan akan hadir pada 2020 mendatang.
Generasi terbaru dari Xbox tersebut diklaim akan dapat menampilkan gambar hingga 120 fps. Kehadiran layanan xCloud ini nantinya akan berhadapan langsung dengan PlayStation Now dari Sony dan cloud streaming Google's Stadia.
Selayaknya layanan cloud lainnya, xCloud juga akan membutuhkan koneksi internet cepat untuk menyajikan permainan dengan stabil dan maksimal.