Salah satu marketplace ternama di Indonesia Tokopedia menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pada platformnya untuk menghadapi persaingan dalam industri jual-beli daring.
Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan teknologi AI membantu Traveloka untuk terus berkembang sehingga tidak hanya menjadi penonton dalam industri digital.
"Arah (persaingan) ke depan, penggunaan artificial intelligence sangat dibutuhkan untuk pengembangan inovasi. Tokopedia harus bisa memiliki posisi di Indonesia agar dalam kancah global kami bisa menang. Alibaba dan Amazon bisa besar karena inovasinya," katanya usai pemaparan pencapaian program "Ramadan Ekstra 2019" di Jakarta.
Tokopedia menggunakan teknologi AI untuk menganalisis permintaan para pengunjung layanannya dan merespon cepat keinginan mereka.
Akuisisi BrideStory
Tokopedia juga mengambil langkah agresif dengan mengakuisisi platform marketplace jasa pernikahan bernama BrideStory demi memperkuat posisinya dalam industri layanan jual-beli daring.
"Ya, Tokopedia telah mengakuisisi penuh Bridestory. Tetapi, pendiri serta seluruh timnya akan tetap bergerak independen," ujarnya.
Wiliam mengatakan akusisi BrideStory menjadi langkah Tokopedia untuk berinovasi sehingga para penggunanya akan memanfaatkan layanan satu platform untuk semua kebutuhan mereka.
"Bridestory ini kan khusus kebutuhan pernikahan. Kebutuhan-kebutuhan itu bisa diperkuat oleh kekuatan teknologi dan online dari Tokopedia," katanya.
Kendati demikian, William enggan merinci besaran nilai akuisisi. Kedua pihak sepakat untuk terus mengembangkan bisnis dan turut berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
Ia optimistis aktivitas bisnis Tokopedia yang telah menyandang status unicorn itu makin besar. Apalagi, pasar lokal di Indonesia cukup luas yang merupakan potensi untuk mengembangkan e-commerce.
"Belajar dari Alibaba yang punya keunggulan komparatif dan kompetitif di negaranya, lalu berekspansi global," kata William Tanuwijaya.