Find Us On Social Media :

HMD Global akan Pindahkan Data Pengguna Ponsel Nokia ke Finlandia

By Adam Rizal, Jumat, 21 Juni 2019 | 09:30 WIB

MWC 2019: HMD Global Resmi Luncurkan 3 Ponsel Entry-Level, Harganya?

HMD Global, selaku pemegang lisensi Nokia memindahkan pusat data pengguna ponsel Nokia ke Finlandia pada 2020 mendatang. Alasannya, mereka ingin membuat data pengguna lebih aman.

Selama ini, data pengguna ponsel Nokia disimpan di server HMD Global yang ada di Singapura. Server tersebut dikelola oleh Amazon Web Service.

HMD Global bekerja sama dengan Google Cloud dan firma konsultasi IT bernama CGI untuk memindahkan data seperti aktivasi ponsel dan performa perangkat.

Data-data tersebut dipindahkan ke Google Cloud Region di Hamina, Finlandia. Penyimpanan data dimulai dari jajaran ponsel baru, yakni Nokia 4.2, Nokia 3.2, dan Nokia 2.2.

Setelahnya, data dari seri yang lama akan disimpan di Hamina paska perilisan Android Q ke publik.

"Google dan CGI adalah pilihan kami untuk menjadi mitra strategis berkat kolaborasi kami yang sudah terjalin dengan mereka sebelumnya, memastikan bahwa kami mengimplementasikan teknologi keamanan data dan analitik yang terdepan di level global," kata Juho Sarvikas, Chief Product Officer, HMD Global.

"Kami tetap ingin terbuka dan transparan bagaimana mengumpulkan data dan menyimpan data aktivasi perangkat, serta memastikan orang-orang mengerti mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa meningkatkan pengalaman ponsel mereka," lanjutnya seperti dikutip Digital Trends.

Beberapa tahun belakang, bahkan hingga hari ini, masalah data privasi masih menjadi masalah di perusahaan teknologi.

Langkah HMD Global ini terbilang cukup baik, karena memberikan informasi secara terbuka, namun belum bisa dipastikan juga bahwa semua data pengguna akan aman.

Sebab, masing-masing aplikasi yang digunakan pengguna juga menyimpan datanya sendiri di server mereka yang keamanannya juga belum terjamin.

Pengumuman migrasi pusat data ini ini hanya berselang beberapa bulan setelah Nokia kepergok mengirimkan data penggunanya ke China. Pada Maret lalu, sebuah lembaga watchdog asal Finlandia melakukan investigasi ke HMD Global setelah adanya laporan dari pengguna Nokia 7.

Ia mengaku data pribadi di ponselnya seperti lokasi, nomor ponsel, dan nomor serial perangkat dikirim ke alamat server "vnet.cn" dalam keadaan tidak terenkripsi.

Server tersebut diketahui dikelola oleh China Telecom, perusahaan telekomunikasi plat merah asal China.

Nokia pun tidak membantah. Menurut Nokia, masalah ini diakibatkan oleh bug pada software dan sudah diatasi pada bulan Januari lalu.