Find Us On Social Media :

Inilah Negara yang Masyarakatnya Paling Rakus Kuota Data Internet

By Adam Rizal, Senin, 24 Juni 2019 | 13:00 WIB

Pengguna Internet di Indonesia Tembus 171 Juta Jiwa, Didominasi Millennial

Ericsson baru saja merilis laporan terbarunya tentang penggunaan perangkat mobile untuk edisi bulan Juni 2019.

Dalam laporan berjudul Ericsson Mobility Report June 2019 itu, Ericsson turut mengungkap negara mana yang pengguna ponselnya paling rakus mengonsumsi kuota data internet seluler sepanjang 2018.

Negara dimaksud adalah India. Para pengguna ponsel di negeri tersebut menghabiskan rata-rata 9,8 GB kuota data internet mobile tiap bulan tahun lalu. Sebagai catatan, "India" di sini mencakup India, Nepal, dan Bhutan.

"Peningkatan pelanggan LTE, penawaran data yang menarik oleh operator, dan perubahan konsumsi data oleh para anak muda yang kini hobi menonton video, mempengaruhi pertumbuhan penggunaan data (di kawasan India)," tulis Ericsson dalam laporannya seperti dikutip Android Authority.

Tingginya tingkat konsumsi data di India turut didukung oleh harga kuota data internet mobile di sana yang relatif murah. Salah satu operator seluler baru di India, Reliance Jio, membanderol harga paket data 149 rupee (30.000-an rupiah) untuk 1,5 GB yang aktif selama 28 hari.

Ericsson memprediksi peningkatan konsumsi data di India pada tahun 2024 bakal mencapai 18 GB.

Di Asia Tenggara, konsumsi data rata-rata per bulan mencapai 3,6 GB pada tahun 2018 yang diprediksi meningkat sampai 17 GB per bulan pada 2024.

Ericsson memprediksi lonjakan tajam konsumsi data pada 2024 akan terjadi di wilayah Amerika Utara.

Pada tahun 2018, Amerika Utara mengonsumsi data rata-rata 7 GB per bulan dan akan naik sampai rata-rata 39 GB per bulan pada tahun 2024.

Peningkatan ini akan dipengaruhi oleh penguatan ekonomi, bergulirnya jaringan 5G yang cepat, serta konten dan aplikasi yang lebih inovatif.

Secara global, Ericsson mengatakan peningkatan konsumsi data terjadi karena makin mutakhirnya kapabilitas perangkat, harga kuota data yang makin murah, dan peningkatan konten yang intensif data.