Find Us On Social Media :

Libra Bisa Persulit Upaya Penanganan Kejahatan Cuci Uang

By Liana Threestayanti, Senin, 24 Juni 2019 | 14:00 WIB

Libra dan mata uang digital lainnya dikhawatirkan akan mempersulit upaya-upaya penanganan kejahatan keuangan.

Cryptocurrency memiliki beberapa kelebihan dibanding mata uang konvensional. Namun ada pula fitur-fitur mata uang digital ini yang membuat para penjahat terpikat, dan para penjahat ini bukan hanya pelaku kriminal di dunia maya.

Beberapa waktu lalu Facebook mengumumkan rencananya meluncurkan Libra, mata uang digital berbasis jejaring blockchain, yang akan memungkinkan pengguna Facebook melakukan transaksi finansial di seluruh dunia.

Libra tidak dirancang sebagai aset spekulatif seperti bitcoin sehingga nilainya pun akan cenderung lebih stabil. Dan Facebook menghadirkan Libra untuk menghubungkan orang-orang yang belum memiliki akses ke platform perbankan tradisional.   

Namun seorang dosen di bidang fraud dan kejahatan keuangan dari Charles Sturt University mengkhawatirkan pemanfaatan Libra maupun cryptocurrency lainnya untuk kejahatan finansial yang lebih luas.

Para pencuci uang termasuk di jajaran kriminal yang tertarik dengan mata uang digital, terutama karena sifat anonim dan aturannya yang belum jelas. Mata uang digital seakan menjadi jawaban bagi para money launderer yang seringkali mengalami kesulitan ketika mengirim uang dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi yang lain melalui sistem keuangan yang ada sekarang.

“Kemudahan mentransfer mata uang virtual, seperti bitcoin (dan Libra), melewati batas internasional, sampai titik tertentu, dapat meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi para penjahat kelas enterprise ini,” jelas Dr Abdullah Al-Mamun, Dosen di bidang Fraud dan Financial Crime, Australian Graduate School of Graduate Policing and Security, Charles Sturt University, Canberra.

Hal ini tentu akan membuat money laundering semakin mudah tapi upaya-upaya anti-money laundering semakin pelik. “Meskipun penyalahgunaan semakin meningkat, aturan tentang anti-money laundering tidak secara menyeluruh diaplikasikan secara internasional pada mata uang virtual seperti halnya diaplikasikan pada transaski dalam sektor FSI mainstream,” ujar Dr Al-Mamun seperti dikutip dari situs web ITwire.com

Libra, mata uang digital yang akan dikeluarkan oleh Facebook, akan memberi lebih banyak pilihan dan akses yang lebih mudah bagi para penjahat untuk mencuci uang karena nama dan ketenaran Facebook serta anonimitasnya. Di Australia, Dr Al-Mamun mengkhwatirkan penggunaan mata uang digital oleh para kriminal untuk mentransfer uang hasil penjualan obat-obatan terlarang, human trafficking, penyanderaan, penggelapan, pemalsuan, dan lain-lain.