Persaingan industri ponsel sangat sengit dan pabrikan ponsel memiliki masing-masing cara untuk menjegal penjualan kompetitor.
Pabrikan ponsel Samsung pun sudah memiliki siasat jitu untuk menjegal flagship iPhone 11 walaupun Apple belum resmi meluncurkan ponsel flagship tersebut.
Samsung akan menyematkan Galaxy Note 10 dengan teknologi kamera terbaru yang akan menjadi tandingan dari iPhone 11. Samsung seakan ingin mengeksploitasi kualitas kamera iPhone yang belakangan memang kalah istimewa.
Laman Tomsguide mengungkapkan, Samsung akan menggunakan sensor Time of Flight (ToF) untuk Note dan Note 10 Pro. Sensor ToF ini berfungsi menghitung jarak antar obyek dengan kamera. Berbekal informasi tersebut, software kamera dapat menghasilkan efek bokeh yang lebih natural.
Keberadaan sensor ToF ini tercermin dari langkah pabrikan MCNEX meresmikan pabrik baru dengan nilai investasi US$112, juta atau setara dengan Rp169 miliar. MCNEX sendiri selama ini adalah pembuat komponen sensor kamera dan sidik jari untuk Samsung. Ekspansi produksi MCNEX ini menjadi indikasi kalau Samsung semakin serius menggarap kualitas kameranya.
Selain menggunakan sensor ToF, kamera Samsung Note 10 juga akan memiliki tiga variabel aperture, yaitu F1.5, F1.8 dan F2.4. Sekadar mengingatkan, Samsung telah memperkenalkan fitur dua aperture di Galaxy S9 dan S10. Ini adalah kali pertama Samsung memampatkan teknologi triple aperture. Dengan keberadaan tiga pilihan aperture, kamera Samsung Note 10 akan memiliki fleksibilitas lebih luas dalam mengatur cahaya yang masuk ke kamera.
Rumor sebelumnya menyebut, Samsung Note 10 akan dibekali kamera ultra-wide dan telephoto. Dengan penambahan sensor ToF dan triple aperture, Samsung Note 10 berpotensi menjadi smartphone dengan kamera terbaik, menyaingi "raja" saat ini seperti Huawei P30 Pro.
Rumor iPhone 11
iPhone 11 dan 11 Max sendiri kabarnya akan mengusung tiga kamera belakang untuk menyaingi kualitas kamera pesaing. Menurut Bloomberg, ketiga kamera di bagian belakang iPhone akan membantu menangkap bidang pandang yang memungkinkan rentang zoom yang lebih luas.
Perbaikan di sisi kamera juga dapat menangkap lebih banyak piksel sehingga software pendukung kamera secara otomatis memperbaiki video atau foto sesuai dengan subjek yang secara tidak sengaja terputus dari pemotretan awal.
Apple juga merencanakan fitur Live Photos yang lebih panjang. Jika sebelumnya hanya merekam 3 detik sebelum dan sesudah foto, perbaikan Live Photos akan dua kali lebih panjang menjadi 6 detik.
Pertanyaan besarnya adalah, apakah langkah Apple tersebut cukup membuat kualitas kamera iPhone 11 lebih baik dari pesaing yang lebih dulu hadir?