Find Us On Social Media :

IDC: Dell Technologies Puncaki Pasar Hyper Converged Infrastructure

By Liana Threestayanti, Jumat, 28 Juni 2019 | 16:30 WIB

Dell Technologies memuncaki pasar hyper-converged infrastructure pada kuartal pertama 2019.

Dell Technologies memuncaki pasar Hyper-Converged Infrastructure (HCI) dan menumbangkan Nutanix di kuartal pertama 2019, menurut data IDC.

Meraup pendapatan sebesar US$587 juta atau meningkat 64% year over year (YOY), Dell Technologies berhasil menguasai 32,2% pangsa pasar HCI global. Di kuartal pertama tahun lalu, pangsa pasar Dell baru mencapai 28,8%.

Sementara itu, Nutanix membukukan penjualan senilai US$256 juta, atau mengalami peningkatan 2% YOY. Namun pangsa pasarnya melorot dari 20,2% di kuartal satu 2018 menjadi hanya 14% di tahun 2019.  

Posisi ketiga diduduki oleh HPE yang meraih kue pasar sebesar 4,6%, atau turun dari 4,9% YOY. Angka penjualan HPE mencapai US$83.5 juta atau meningkat 37% YOY.

Data IDC juga menyebutkan bahwa pendapatan global sistem hyper converged mencapai US$1.8 miliar atau meningkat 46,7% YOY di kuartal pertama 2019. Angka tersebut merepresentasikan 48,6% dari pasar converged systems secara keseluruhan.

IDC membagi pasar infrastruktur converged dalam tiga segmen: certified reference systems & integrated infrastructure; integrated platforms; dan HCI systems. Dari tiga segmen itu, HCI lah yang selalu mengalami pertumbuhan pesat dan mengundang kompetisi ketat antarvendornya.

“HCI tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar converged systems,”jelas Sebastian Lagana, Research Manager, Infrastructure Platforms & Technologies, IDC seperti dikutip dari laman SDX Central.

Menurut Sebastian, pengoperasian yang tidak kompleks, kemudahan deployment, dan kesesuaiannya dengan lingkungan hybrid cloud akan terus menjadi faktor utama yang mendorong adopsi HCI oleh pelanggan dari berbagai industri yang menjalankan beraneka jenis workload.

Turun Posisi Akibat Transisi

Yang menarik dari data IDC ini adalah posisi Nutanix yang melorot ke peringkat ketiga. Founder dan CEO Nutanix, Dheeraz Panday memberi alasan bahwa penurunan pendapatan ini akibat transisi yang dilakukan Nutanix. Seperti diketahui, sejak tahun lalu, Nutanix mulai mengubah model bisnisnya dari perusahaan yang berjualan hardware appliance menjadi penyedia software berbasis langganan.

“Kami memutuskan untuk melakukan transformasi karena ketika kami berada di sisi yang lain (software, red.), kami akan menjadi perusahaan software sistem operasi yang benar-benar berbasis cloud sehingga Anda dapat melanggan untuk on premise maupun off premise,” ujar Dheeraz Pandey, seperti dikutip dari laman CRN.com.

Pendapatan Nutanix di kuartal ketiga yang hanya mencapai US$287 juta juga diduga menjadi penyebab nilai sahamnya ikut terjun bebas.

Namun Dheeraz Pandey mengaku tak khawatir dengan kondisi perusahaan saat ini maupun nanti karena proses transisi Nutanix berjalan lebih awal dari yang dijadwalkan. Di lapangan, menurutnya lagi, Nutanix terus merekrut tim penjualan dan upaya ini telah membuahkan hasil berupa beberapa klien potensial.