Setelah menghadirkan Cortex, Palo Alto Networks merilis Prisma, solusi keamanan menyeluruh dan terintegrasi untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan di cloud.
Ketika bisnis beranjak ke ranah digital, kecepatan (speed) dan ketangkasan (agility) menjadi persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan. Salah satu cara popular yang ditempuh perusahaan untuk meningkatkan kecepatan dan ketangkasan dalam bisnis adalah mengadopsi cloud.
Namun untuk mengadopsi cloud, ada “harga” yang harus dibayar oleh perusahaan, yaitu keamanan. “Dengan bisnis menjadi digital, memang ada improvement di sisi efisiensi dan produktivitas. Namun di sisi lain, risiko (keamanan) meningkat,” ujar Surung Sinamo, Country Director, Palo Alto Networks Indonesia, dalam acara hari ini (03/07) di Jakarta.
Dan bukan hanya risiko meningkat, kompleksitas keamanan juga akan bertambah. Apalagi tren yang terjadi saat ini adalah multi cloud di mana perusahaan menggunakan layanan cloud bukan hanya dari satu vendor.
Laporan Gartner menyebutkan bahwa sampai dengan tahun 2022, setidaknya 95% dari kegagalan keamanan cloud adalah akibat kesalahan pelanggan. Menurut Surung, salah satu penyebabnya adalah ketidakpahaman pelanggan tentang shared responsibility model dalam mengamankan lingkungan cloud. Bagian penyedia layanan cloud adalah mengamankan infrastruktur cloud, sementara pelanggan harus menjaga keamanan data, akses, aplikasi, dan sebagainya.
Apa saja jenis ancaman keamanan yang mengintai lingkungan cloud pengguna? Berdasarkan riset RedLock, menurut Yudi Arijanto, System Engineering Manager, Palo Alto Networks Indonesia ada beberapa ancaman yang sering terjadi: potential account compromises (pengambilalihan akun), cryptojacking (pembajakan sumber daya cloud yang digunakan untuk cryptomining), risky configuration (konfigurasi sistem yang tidak aman); dan vulnerability (celah keamanan).
Sementara di sisi perusahaan, mereka harus menghadapi masalah tool keamanan yang terfragmentasi, kurangnya visibilitas terhadap lingkungan cloud, dan operasional yang tidak agile.
Prisma Usung Empat Komponen Utama
Agar bisa bergerak cepat dan mengelola risiko dengan baik, perusahaan membutuhkan solusi keamanan yang simpel, terintegrasi, dan menyeluruh. Palo Alto Networks pun menghadirkan cloud security suite Prisma.
“Pendekatan yang kami terapkan pada cloud security dititikberatkan pada menghadirkan keamanan terbaik sekaligus bagaimana kami dapat memenuhi seluruh kebutuhan akan sistem keamanan untuk cloud yang unik,” ujar Surung.
Surung menambahkan, solusi Prisma memberikan visibilitas di seluruh lingkungan cloud dan konfigurasi sesuai rekomendasi sehingga terbangun postur keamanan yang tangguh dan mampu menghalau tiap serangan secara konsisten.
Ada empat komponen utama dalam Prisma:
- Prisma Access mengamankan akses ke cloud dari kantor-kantor cabang dan pengguna mobile yang bisa berlokasi di mana saja dengan arsitektur cloud-native dan scalable, memadukan keamanan kelas enterprise dan jaringan berskala global.
- Prisma Public Cloud menyediakan kemampuan monitoring visibilitas, keamanan, dan compliance di lingkungan public multi-cloud. Didukung machine learning, komponen ini dapat mengkorelasikan data dan menakar risiko di seluruh bagian lingkungan cloud.
- Prisma SaaS adalah layanan multi-mode Cloud Access Security Broker yang akan mengamankan akses ke aplikasi cloud (SaaS).
- VM-series merupakan Palo Alto Networks Next-Generation Firewall tervirtualisasi yang dapat dipasang di private dan public cloud, seperti AWS, Google Cloud Platform, Microsoft Azure, Oracle Cloud, Alibaba Cloud, dan VMware NSX.