Find Us On Social Media :

Masa Depan Huawei untuk Kembali Gunakan OS Android Masih Suram

By Adam Rizal, Minggu, 7 Juli 2019 | 15:30 WIB

A staff member is seen inside a Huawei retail store in Shanghai, China May 8, 2019. Picture taken May 8, 2019. REUTERS/Stringer ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN CHINA.

Akhirnya, tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok sedikit menurun.

Presiden AS Donald Trump mengizinkan perusahaan asal AS untuk berkongsi dengan perusahaan Tiongkok, termasuk Huawei yang paling menjadi sorotan.

Kendati demikian, nasib Huawei masih belum jelas. Trump berujar bahwa masalah Huawei masih akan menunggu negosiasi dengan Tiongkok berakhir. Hal ini membuat Huawei masih menunggu kepastian, khususnya dari Departemen Perdagangan AS.

Huawei masih menanti apakah mereka sudah boleh kembali berbisnis dengan Google dkk atau ada ketentuan lainnya seperti dikutip Gadgets 360.

"Kami mengetahui pernyataan Presiden Trump terkait Huwei pekan lalu dan masih menunggu arahan dari Departemen Perdagangan AS, tapi belum ada yang perlu ditambahkan saat ini," kata Tim Danks, Vice President of Risk Management and Partner Relations.

Dengan demikian, nasib lisensi Android yang ditangguhkan Google untuk lini ponsel Huawei juga masih belum bisa dipastikan.

Departemen Perdagangan AS sendiri juga belum memberikan klarifikasi apakah pernyataaan Trump akan memengaruhi lisensi Android untuk ponsel Huawei atau tidak

Menurut Ketua Komite Ekonomi Amerika, Larry Kudlow, pencabutan larangan yang dinyatakan Trump akan mulai berlaku dalam waktu dekat.

Nantinya, Kementrian Perdagangan AS akan memberikan lisensi bagi perusahaan Tiongkok yang bekerja sama dengan perusahaan AS sebagaimana laporan Giz China.

Hanya saja, perusahaan asal Tiongkok hanya bisa membeli chipset dari perusahaan AS yang umum dijual ke negara-negara lain pula.

Menurutnya, Presiden Trump yang memiliki jargon "Make America Great Again", masih akan mengutamakan soal kemanan nasional.

Isu tersebut menjadi alat untuk menjatuhkan Huawei sebelum akhirnya benar-benar dimasukan dalam daftar hitam (entity list). Trump menuding Huawei sebagai alat mata-mata pemerintah Tiongkok.