Find Us On Social Media :

Sebagian Besar Perusahaan Indonesia Telah Merasakan Manfaat dari IoT

By Rafki Fachrizal, Kamis, 11 Juli 2019 | 16:57 WIB

(Ki-Ka) Moch. Hadiyana, Direktur Standarisasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika; Najamuddin, Kasubdit TIK Kementerian Perindustrian; Irza Fauzan Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform; Felix Fernando, Project Manager Asia IoT Business Platform; Ferro Armando, Head of IT Kimia Farma; dan Hendra Sumiarsa, VP IoT & Smart City, Indosat Ooredoo.

Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Asia IoT Business Platform (AIBP), sebanyak 10,7% perusahaan di Thailand dan 8,9% di Indonesia, khususnya yang ada di sektor industrial, terbukti telah merasakan manfaat yang besar dari implementasi teknologi IoT (Internet of Things).

Hal ini merupakan pencapaian yang positif, di mana dari hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa negara di ASEAN lainnya seperti Vietnam (2,1%), Filipina (2,8%), dan Malaysia (5,1%) berada di belakang Indonesia terkait tingkat adopsi teknologi ini.

"Berdasarkan survei terbaru kami, kami melihat bahwa perusahaan-perusahaan di dalam pusat kekuatan manufaktur tradisional di ASEAN yakni Indonesia dan Thailand, telah lebih banyak merasakan manfaat dari pengimplementasian proyek-proyek transformasi digital dan teknologi IoT,” kata Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform dalam Media Briefing yang digelar hari ini (11/07/19) di Ritz Carlton, Jakarta.

“Ini konsisten dengan apa yang telah kami saksikan selama 3-4 tahun terakhir, di mana perusahaan-perusahaan dari kedua negara ini paling banyak berinvestasi dalam teknologi dan mulai menuai hasilnya sekarang," tambah Irza.

Saat ini, di Indonesia sendiri sudah semakin terlihat bahwa insiatif pemerintah terkait Making Indonesia 4.0 telah semakin diterima dengan optimistik oleh perusahaan-perusahaan lokal.

“Bahkan, sebanyak 43,1% perusahaan lokal di dalam industri manufaktur dan 46,2% di dalam industri logistik menyatakan bahwa transformasi digital telah diimplementasikan ke dalam satu atau lebih area fungsional di dalam perusahaan mereka,” ujar Irza.

Baca Juga: Mengenal Teknologi Wireless Charging 2.0 di Samsung Galaxy S10 Series

Lebih lanjut, hasil survei tersebut juga mendapati bahwa hanya 9% perusahaan yang masih belum mengimplementasikan transformasi digital di dalam proses bisnis mereka.

“Ini statistik yang menjanjikan. Sebanyak 78,6% setuju bahwa perusahaan mereka harus terhubung dan menggunakan otomatisasi, analisis data yang canggih, dan berbagai tools digital lainnya, di dalam upaya meningkatkan proses dan operasional perusahaan mereka,” ungkap Irza.

Terkait untuk mendiskusikan lebih lanjut mengenai transformasi digital berbasis IoT untuk perusahaan di Tanah Air, Konferensi Asia IoT Business Platform akan kembali digelar tahun ini di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, pada 28-29 Agustus 2019.

Untuk penyelenggaraan yang masuk tahun keenam di Indonesia ini, konferensi AIBP akan berfokus pada topik "Indonesia 4.0" yang didorong oleh Kementerian Perindustrian RI dan "Smart City & Digital Economy" dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

“AIBP akan mendiskusikan pengimplementasian proyek-proyek digital oleh perusahaan-perusahaan lokal dan lembaga-lembaga pemerintahan dan tantangan yang ada dalam transformasi digital melalui teknologi Internet of Things (IoT) di Indonesia,” pungkas Irza.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Ponsel BM yang Dibeli Sebelum Diblokir Pemerintah