Find Us On Social Media :

Awas, Waspadai Aplikasi FaceApp Palsu yang Ditunggangi Adware

By Liana Threestayanti, Jumat, 19 Juli 2019 | 13:00 WIB

Masih tentang aplikasi FaceApp yang fenomenal dalam beberapa hari ini. Namun tak sedikit pengguna yang menyangsikan keamanan data pada aplikasi pengubah wajah ini Apa kata Kaspersky tentang itu?

Masih tentang aplikasi FaceApp yang fenomenal dalam beberapa hari ini. Namun tak sedikit pengguna yang menyangsikan keamanan data pada aplikasi pengubah wajah ini Apa kata Kaspersky tentang itu?

Baru-baru ini kita mengetahui terdapat fenomena aplikasi pengubah wajah yang dikenal sebagai ”FaceApp”. Namun dibalik ketenaran aplikasi ini, masyarakat juga mempertanyakan bagaimana keamanan data para penggunanya. Kaspersky memberikan langkah-langkah proaktif dan rekomendasi bagi para pengguna agar terhindar dari risiko keamanan yang berbahaya.

Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager, Kaspersky SEA, fenomena di mana aplikasi menjadi viral dan menggunakan saluran media sosial sudah berulang kali terjadi. “Di usia ini di mana para pengguna terjun ke fenomena bandwagon karena sedang berada di momentumnya. FOMO atau Fear of Missing Out dapat menghapus kebiasaan keamanan dasar, seperti waspada dalam memberikan ijin aplikasi,” ujar Yeo Siang Tiong.

Dalam penelitian Kaspersky sebelumnya ditemukan bahwa 63% konsumen tidak membaca perjanjian lisensi dan 43% hanya mencentang semua ijin privasi ketika mereka menginstalasi aplikasi baru. “Sementara survei ini dilakukan tiga tahun lalu, kami yakin temuan tentang kebiasaan digital ini masih relevan dan tepat,” imbuh Yeo Siang Tiong.

Ia menambahkan, pada dasarnya, tidak ada salahnya bergabung mengikuti fenomena online challenge atau sejenisnya atau memasang aplikasi baru. “Bahayanya terletak ketika pengguna hanya memberikan aplikasi ini ijin tanpa batas ke dalam kontak, foto, pesan pribadi, dan lainnya. Melakukan hal itu memungkinkan pembuat aplikasi memungkinkan, dan bahkan legal, untuk mengakses hal yang seharusnya tetap menjadi data rahasia Anda. Ketika data sensitif ini diretas atau disalahgunakan, aplikasi viral dapat mengubah sumber menjadi celah yang bisa dieksploitasi oleh peretas untuk menyebarkan virus berbahaya,” ia menandaskan.

Oleh karena itu, Kaspersky menyarankan pengguna harus selalu berpikir secara aktif dan lebih berhati-hati dalam segala hal yang mereka lakukan di internet dan dengan perangkat mereka. Inilah beberapa langkah dasar yang dapat dilakukan pengguna internet:

  1. Hanya unduh aplikasi dari sumber tepercaya, cermati peringkat dan ulasan tentang aplikasi tersebut.
  2. Pilih aplikasi yang ingin dipasang pada perangkat Anda dengan bijak.
  3. Baca perjanjian lisensi dengan cermat.
  4. Perhatikan daftar ijin yang diminta aplikasi Anda.
  5. Hindari mengeklik "Next” selama proses instalasi aplikasi.
  6. Untuk lapisan keamanan tambahan, pastikan untuk menginstal solusi keamanan di perangkat Anda.

Waspadai FaceApp Palsu Mengandung Adware

Kaspersky juga telah mengidentifikasi aplikasi palsu yang dirancang untuk menipu pengguna agar berpikir itu adalah versi bersertifikat FaceApp tetapi kemudian menginfeksi perangkat korban dengan modul adware yang disebut MobiDash.

Setelah diunduh dari sumber tidak resmi dan diinstalasi, aplikasi akan mensimulasikan kegagalan dan kemudian terhapus. Setelah itu, modul berbahaya dalam aplikasi memasuki perangkat pengguna secara diam-diam dan menampilkan iklan.

 Menurut data Kaspersky, sekitar 500 pengguna unik telah menemui masalah dalam dua hari terakhir, dengan deteksi pertama muncul pada 7 Juli 2019. Ada hampir 800 modifikasi modul berbeda yang telah diidentifikasi.

“Orang-orang di belakang MobiDash sering menyembunyikan modul adware mereka dengan kedok aplikasi dan layanan populer. Ini berarti bahwa kegiatan FaceApp versi palsu dapat meningkat, terutama jika kita berbicara tentang ratusan target hanya dalam beberapa hari. Kami menyarankan segera pengguna untuk tidak mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi dan menginstal solusi keamanan pada perangkat mereka untuk menghindari kerusakan,” kata Igor Golovin, peneliti keamanan di Kaspersky.

Produk Kaspersky mendeteksi dan memblokir ancaman not-virus: HEUR: AdWare.AndroidOS.Mobidash.