CEO Space X dan Tesla, Elon Musk berniat membuat sebuah terobosan baru. Ia ingin menggabungkan antara teknologi canggih program kecerdasan buatan (AI) dengan tubuh manusia.
Elon Musk baru-baru ini menyatakan berencana untuk menanamkan chip berukuran kecil ke dalam otak manusia.
Menurut Elon, chip AI tersebut nantinya akan membantu kinerja manusia, terutama bagi orang yang menderita kelumpuhan.
Elon berharap suatu hari nanti, teknologi ini akan memberi kemudahan bagi orang yang lumpuh agar tetap dapat menggunakan ponsel pintar.
Bahkan menurut Elon, ia juga berharap bisa memberi pengguna kemampuan semacam "telepati" alias berkomunikasi tanpa menggunakan indra, dengan menggunakan chip tersebut seperti dikutip CNN. Chip itu dibikin oleh perusahaan bernama Neuralink yang juga dimiliki Elon Musk. Perusahaan tersebut ia dirikan pada 2016 dan ditargetkan akan mulai mengujicoba penanaman chip AI ke dalam otak manusia pada akhir tahun depan.
Kendati akan mulai diujicoba pada akhir tahun mendatang, rencana ini belum mendapat persetujuan dari otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat.
Rencana nyentrik Elon pun belum bisa dipastikan bakal bisa diwujudkan sesuai jadwal atau tidak.
Profesor Neurobiologi dari University of Pittsburgh, Andrew Schwartz mengatakan bahwa, secara umum, ide yang dilontarkan Elon Musk adalah gagasan yang tepat.
Sejumlah pakar pun meramalkan teknologi ini akan dapat mengubah hidup para penderita kelumpuhan.
Kendati demikian, menurut para pakar, penelitian semacam ini disebut memiliki hambatan yang besar, terutama pada masalah pendanaan.
Selain itu dibutuhkan pula pelatihan khusus untuk dapat menanamkan chip ke dalam otak manusia.
Virginia de Sa, seorang profesor yang mempelajari tentang otak dan komputer di University of California San Diego, mengatakan ide yang dilontarkan Elon Musk dan Neuralink itu terdengar sangat menjanjikan.
Pihak Neuralink mengatakan bahwa proyek ini masih dalam tahap proses perencanaan. Musk juga menginginkan proyek terbarunya ini menjadi menarik dan disukai semua orang.