Find Us On Social Media :

Tiga Permasalahan ini Paling Banyak dilaporkan Warga Lewat Qlue

By Dayu Akbar, Jumat, 2 Agustus 2019 | 10:15 WIB

Founder & CEO Qlue Rama Raditya (kiri) dan Co - Founder _ CTO Qlue Andre Hutagalung (kanan).

Perlahan tapi pasti akhirnya saat ini Qlue telah berkembang menjadi sebuah perusahaan yang menawarkan ekosistem smart city di Indonesia. Banyak perubahan kemajuan positif yang dicapai sejak diperkenalkan pertama kali tahun 2016. Hal ini sejalan dengan data semester pertama 2019 yang menunjukkan laporan warga melalui Qlue meningkat 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan tingkat penyelesaian laporan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 91%. Tiga laporan terbanyak terdiri dari sampah, iklan liar, dan parkir liar dengan akumulasi 54% dari total laporan. Kepercayaan warga DKI Jakarta terhadap Qlue juga terlihat dengan terus meningkatnya pengguna Qlue yang naik 11% pada semester pertama 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Qlue hadir guna memberikan solusi untuk memudahkan proses pelaporan warga kepada pemerintah melalui teknologi. Qlue lahir dari sebuah ide bagaimana membuat perubahan positif untuk kondisi Jakarta yang saat itu memiliki berbagai masalah lingkungan. Saat ini Qlue menyediakan platform berbasis Artificial Intelligence, Internet of Things serta integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan, tidak hanya sebatas perkotaan tapi juga perusahaan.Qlue telah digunakan di 15 daerah di Indonesia. Bekerja berdampingan dengan pemerintah Jakarta dalam menerapkan konsep smart city pertama di Indonesia, Qlue telah memiliki lebih dari 50 kerjasama di sektor keamanan, kota mandiri, pemerintahan, penanggulangan pasca-bencana, industri dan lain lain, dengan pelbagai mitra di pemerintahan maupun swasta di seluruh Indonesia. Dan Qlue menargetkan akan digunakan di lebih dari 20 daerah di Indonesia pada akhir 2019.