Find Us On Social Media :

Pendengar Layanan Podcast di Spotify Meroket

By Adam Rizal, Sabtu, 3 Agustus 2019 | 22:57 WIB

Seberapa Besar Siaran Podcast Ancam Bisnis Media Radio Konvensional di Indonesia?

Perkembangan podcast makin pesat. Dalam laporan terbarunya untuk kuartal-II 2019, layanan streaming musik Spotify menyebutkan bahwa jumlah pendengar podcast tumbuh lebih dari 50 persen dari kuartal sebelumnya.

Jumlah pendengar podcast Spotify pun disebut nyaris dua kali lebih banyak dibandingkan yang tercatat di awal tahun ini.

Hal tersebut merupakan kabar baik untuk Spotify setelah mengakuisisi beberapa jaringan podcast seperti Gimlet Media dan Anchor.

Keduanya membuat alat yang bisa digunakan oleh para kreator untuk membuat, mempublikasikan, dan memonetisasi podcast.

Saat mengakuisisi Gimlet Media, Spotify merogoh kocek sebesar 500 juta dollar AS (Rp 7 triliun).

CEO Spotify, Daniel Ek memprediksi 20 persen dari total pendengar Spotify pada akhirnya akan mendengarkan podcast.

Bisnis podcast agaknya semakin diseriusi Spotify. Selain Gimlet Media dan Anchor, Spotify juga mengakuisisi Parcast.

Bulan lalu, Spotify mengumumkan kesepakatannya dengan Higher Ground Production, sebuah perusahaan media yang dimiliki mantan Presiden beserta Ibu Negara AS, Barack Obama dan Michelle Obama.

Kesepakatan ini kabarnya akan berlangsung selama beberapa tahun untuk menyediakan paltform streaming podcast ekslusif.

Strategi ini dimaksudkan untuk mempertahankan pengguna agar tetap setia dengan Spotify, tanpa harus beralih ke platform podcast lain.

Pengguna Spotify pada kuartal II 2019 dilaporkan mencapai 108 juta untuk pelanggan premium, naik 9 persen dari kuartal lalu. Secara total, jumlah pengguna aktif bulanan 232 juta, naik 7 persen, dilansir The Verge.

Pendapatan dari pelanggan premium Spotify naik 31 persen secara year on year (YoY), mencapai 1,5 miliar euro (Rp 23,3 triliun).

Sementara dari pelanggan gratisan yang disubsidi iklan naik 34 persen, mencapai 165 juta euro (Rp 2,5 triliun).