Find Us On Social Media :

Indonesia Butuh Kurikulum Digital untuk Kembangkan Startup Berkualitas

By Adam Rizal, Selasa, 13 Agustus 2019 | 16:00 WIB

Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) menilai pemerintah harus terus mengembangkan kurikulum khusus untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) digital supaya pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup di Indonesia makin berkembang dan berkualitas.

MIKTI melihat saat ini masih banyak gap atau kesenjangan antara lulusan universitas dengan kebutuhan industri digital.

"Makanya MIKTI bikin kurikulum untuk pengembangan talenta. Ini kan gap-nya (kesenjangan) memang cukup lebar antara lulusan [universitas] kita dengan kebutuhan industri (digital)," kata Ketua Umum MIKTI Joddy Hernady kepada awak media di kantor Bekraf, Jakarta.

"Di Telkom pun kita butuh digital talent lalu kita training lagi. Memang kurikulumnya harus diperbaiki kalau kita ingin lebih kecil gap-nya, kalau ide oke lah banyak tapi cuma ide tidak cukup," sambungnya.

Karena itu, kini MIKTI sedang gencar melakukan program pelatihan kepada lulusan universitas yang ada di sejumlah kota besar, seperti Bandung, Yogyakarta, dan Malang khususnya lulusan di bidang IT.

Baca Juga: KPI Ingin Sensor Konten Netflix dan YouTube, Ini Kata Menkominfo

Setelah mendapatkan talenta yang sesuai dengan kriteria, MIKTI bakal memfasilitasi tempat bekerja dan menyediakan seorang mentor yang berasal dari Jabodetabek.

"Setelah talent ada working space, itu kita fasilitasi. Lalu setelahnya ada mentor tapi mentor besar pun berasal dari Jabodetabek, jadi kalau mereka diajak sharing akan lebih mudah," pungkas Joddy.

Selain kurikulum, MIKTI juga berencana untuk mengadakan inkubator secara online. Inkubator adalah program untuk menggodok ide startup menjadi model bisnis yang layak sehingga bisa dibawa ke fase pendanaan lebih lanjut.

"Inkubasinya lewat online, kita lagi bikin platform itu. Kita coba fasilitasi dengan online ini, kita bikin kurikulum dan kita harapkan ini diadopsi perusahaan lain. Mereka bikin inkubator, kita sudah punya kurikulumnya," tutur Joddy.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan untuk melahirkan 5.000 startup dalam 5 tahun ke depan.

Untuk mencapai target 5.000 startup dalam 5 tahun, Kemenkominfo menargetkan untuk menyaring 4.000 startup tiap tahun.

Baca Juga: Source Code Bocor, Boeing 787 Terancam Bisa Dibajak Lewat Software