Find Us On Social Media :

Startup Fintech Asal Singapura KOKU Tergiur Garap Pasar Indonesia

By Indah PM, Rabu, 14 Agustus 2019 | 15:30 WIB

Ilustrasi Pengguna Platform Fintech atau Pinjaman Online

Perusahaan fintech KOKU yang berbasis di Singapura mengumumkan rencana ekspansinya ke Indonesia. Adapun ekspansi ini merupakan langkah lanjutan dari pendanaan pra-Seri A sebesar US$2 juta di awal tahun yang dipimpin oleh Decent Capital.

Nantinya KOKU akan bekerja sama dengan LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) untuk mengembangkan solusi teknologi valuta asing (valas).

Saat ini KOKU telah menjajaki proyek utamanya dengan mitra-mitra LKBB di Indonesia. KOKU juga akan bergerak untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra ahli di pasar lokal.

Para mitra ini termasuk adalah para pemain industri layanan e-wallet, pinjaman mikro dan perusahaan pembayaran, serta bisnis remitansi dan penukaran uang.

Kemitraan dengan para LKBB ini akan terpusat sekitar integrasi teknologi KOKU kepada operasional yang sudah ada. Hal ini untuk memastikan para mitra memiliki kemampuan untuk masuk ke pasar dengan cepat dan tanpa gangguan terhadap bisnis mereka.

Selain itu, KOKU juga berpeluang untuk bermitra dengan supermarket dan minimarket lokal, yang akan berperan sebagai titik akses kepada layanan keuangan. Supermarket dan minimarket ini nantinya akan membantu masyarakat yang belum memiliki layanan bank untuk makin terpapar kepada inklusi keuangan.

Melalui teknologi, terdapat potensi yang sangat besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri remitansi sekaligus berkontribusi meningkatkan kemampuan pembayaran online (e-payment) dan transaksi pengiriman uang di kawasan. 

Calvin Goh (Pendiri dan CEO dari KOKU) menyebutkan, Indonesia terfragmentasi secara unik, sehingga KOKU melihat hal ini akan mampu menghadirkan peluang yang sangat baik untuk berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan keuangan negara dan kawasan.

"KOKU melihat adanya peluang pertumbuhan lebih besar bagi industri ini dengan memanfaatkan teknologi untuk menghantarkan keuangan inklusif dan mengubah cara hidup masyarakat  Indonesia,” pungkas Calvin.